2. Peningkatan Kapasitas Survilans: Memperkuat pengawasan aktif terhadap nyamuk dan kasus infeksi di daerah yang berpotensi menjadi zona baru penularan.
3. Intervensi Lingkungan: Mendorong praktik 3M Plus (Menguras, Menutup, Mendaur Ulang, dan Menghindari gigitan) secara masif, serta penggunaan kelambu berinsektisida di wilayah berisiko.
Para ilmuwan menekankan bahwa upaya mitigasi global terhadap perubahan iklim harus berjalan paralel dengan penguatan sistem kesehatan lokal. Tanpa intervensi yang kuat, dampak perubahan iklim dapat menghambat upaya Indonesia untuk mencapai eliminasi malaria yang ditargetkan dalam waktu dekat.