Dua WNI Meninggal dalam Kebakaran Dahsyat Kompleks Apartemen di Hong Kong

Kamis 27-11-2025,18:48 WIB
Reporter : MG - Shifa Ramadhani
Editor : Jefri Ardi

Hong Kong, RADARTVNEWS.COM  – Kebakaran hebat yang melanda kompleks apartemen di Wang Fuk Court, Tai Po, Hong Kong, pada Rabu (26/11/2025) siang, telah menimbulkan duka mendalam bagi banyak pihak, termasuk Indonesia. Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Republik Indonesia melalui Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Hong Kong mengonfirmasi bahwa dua Warga Negara Indonesia (WNI) meninggal dunia dalam insiden tragis ini, sementara dua WNI lainnya dilaporkan mengalami luka-luka.

Semua korban WNI yang terdampak diidentifikasi sebagai Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang bekerja di sektor domestik.

Korban Jiwa Terus Bertambah

Insiden kebakaran yang menghanguskan setidaknya tujuh dari delapan menara di kompleks Wang Fuk Court ini menjadi salah satu bencana kebakaran paling mematikan di Hong Kong dalam beberapa dekade terakhir. Data terbaru dari otoritas Hong Kong per Kamis (27/11/2025) menyebutkan bahwa total korban tewas telah mencapai 44 orang, termasuk satu petugas pemadam kebakaran, dengan ratusan orang lainnya masih dinyatakan hilang atau belum berhasil dihubungi.

Api mulai berkobar sekitar pukul 14.50 waktu setempat dan menyebar dengan sangat cepat. Intensitas kebakaran bahkan menyebabkan pihak berwenang Hong Kong menaikkan status alarm menjadi level 5, status tertinggi dalam skala kebakaran di kota tersebut. Upaya pemadaman mengerahkan lebih dari 140 mobil pemadam dan 800 personel, dan api baru berhasil dikendalikan di beberapa blok setelah lebih dari 15 jam.

BACA JUGA:China Kembangkan Robot Pemadam Kebakaran Berbasis AI, Siap Masuk ke Zona Berbahaya Tanpa Risiko Jiwa

Penyebab dan Penyelidikan Awal

Dugaan awal mengarah pada material konstruksi yang digunakan dalam renovasi. Saat insiden terjadi, beberapa gedung di kompleks tersebut sedang direnovasi dan diselimuti oleh perancah bambu. Otoritas setempat menduga, api menyebar dengan cepat melalui perancah bambu yang mudah terbakar dan diperparah oleh material seperti styrofoam yang ditemukan di dalam gedung, yang diduga mempercepat penyebaran api melalui koridor antar-apartemen.

Terkait dugaan kelalaian, Kepolisian Hong Kong (HKPF) telah melakukan penangkapan terhadap tiga pria yang merupakan perwakilan dari perusahaan konstruksi yang bertanggung jawab atas renovasi. Ketiganya ditahan atas dugaan pembunuhan tidak berencana (manslaughter) karena dianggap melakukan kelalaian berat yang menyebabkan kecelakaan fatal tersebut.

BACA JUGA:Banjir Longsor Landa Tapanuli Tengah, Empat Warga Meninggal dan Ribuan Rumah Terendam

Langkah Cepat KJRI Hong Kong

KJRI Hong Kong mengambil langkah sigap menanggapi bencana ini. Plt Direktur Perlindungan WNI Kemlu RI, Henny Hamidah, menjelaskan bahwa KJRI terus berkoordinasi intensif dengan HKPF untuk memantau situasi dan memberikan bantuan.

1. Pendampingan Korban: KJRI telah menghubungi keluarga para korban meninggal dunia untuk menyampaikan belasungkawa dan memberikan informasi resmi mengenai penanganan selanjutnya.

2. Fasilitas Sementara: Bagi WNI/PMI yang terdampak dan kehilangan tempat tinggal, KJRI menyediakan tempat singgah sementara dan bantuan logistik di gedung KJRI Hong Kong.

3. Pengurusan Hak dan Repatriasi: KJRI juga terus bekerja sama dengan otoritas Hong Kong dan agen ketenagakerjaan setempat untuk mengurus hak-hak para pekerja migran, termasuk proses repatriasi jenazah kedua WNI yang meninggal dunia.

Bagi WNI/PMI yang terdampak atau memiliki informasi terkait WNI lainnya di lokasi, KJRI Hong Kong telah membuka jalur komunikasi melalui hotline dan panic button untuk memudahkan koordinasi dan pendampingan.

Kategori :