Perusahaan China TOPBAND Genjot Investasi Energi Terbarukan di Indonesia

Selasa 25-11-2025,19:26 WIB
Reporter : MG - Shifa Ramadhani
Editor : Jefri Ardi

RADARTVNEWS.COM - Perusahaan teknologi asal China, TOPBAND Co., Ltd., mengumumkan rencana memperluas investasinya ke sektor energi terbarukan di Indonesia sebagai bagian dari strategi globalnya untuk memperkuat kehadiran di pasar Asia-Tenggara. 

Direktur pengembangan TOPBAND menyebut bahwa Indonesia memiliki potensi besar dalam energi solar dan penyimpanan energi (energy storage) sehingga menjadi target utama perluasan bisnis mereka. Perusahaan sudah menunjukkan komitmen dengan memamerkan teknologi penyimpanan energi dan sistem kontrol cerdas di pameran Solartech Indonesia 2025. 

Investasi ini menjadi bagian dari kerjasama strategis antara China dan Indonesia dalam mempercepat transisi energi bersih. Menurut lembaga riset energi, kemitraan antara kedua negara dapat mendorong pengembangan kapasitas pembangkit tenaga surya dan sistem penyimpanan energi secara besar-besaran. 

TOPBAND juga telah memasukkan dalam laporan ESG-nya bahwa bisnis “intelligent energy” dan pengembangan teknologi penyimpanan termasuk dalam lini strategi global mereka. Laporan ESG 2024 mencatat perhatian khusus terhadap penggunaan energi bersih dalam operasional perusahaan. 

Dalam konteks Indonesia, investasi tersebut akan berfokus pada pembangunan sistem photovoltaic (PV), battery energy storage system (BESS) dan teknologi pengelolaan energi berbasis IoT yang dapat integrasikan produksi lokal dan ekspor komponen. Pemerintah Indonesia sendiri telah menetapkan target ambisius untuk membangun 100 GW tenaga surya dalam dekade mendatang. 

BACA JUGA:Toyota Bersama Pertamina Siap Bangun Pabrik Bioetanol di Lampung, Investasi Rp 2,5 Triliun

BACA JUGA:Pemerintah Siapkan Paket Insentif Baru untuk Dongkrak Daya Saing Investasi

Sebagai bagian dari rencana kerja, TOPBAND sudah menjalin kemitraan dengan distributor dan mitra industri lokal di Indonesia. Keterlibatan mereka mencakup pelatihan teknis, kajian kebutuhan lokal, serta investasi fasilitas produksi agar nilai tambah dapat meningkat di dalam negeri. 

Namun demikian, para pengamat menyoroti bahwa meskipun investasi meningkat, tantangan logistik, regulasi dan adaptasi teknologi tetap menjadi hambatan yang harus diantisipasi. Di antaranya adalah perlunya dukungan infrastruktur jaringan listrik dan regulasi yang memudahkan investasi teknologi bersih. 

Pemerintah Indonesia menyambut baik rencana tersebut dengan optimisme bahwa masuknya perusahaan seperti TOPBAND akan memperkuat ekosistem energi bersih nasional serta menciptakan lapangan kerja baru di sektor teknologi dan manufaktur. Upaya ini dinilai sejalan dengan visi ekonomi hijau dan dekarbonisasi industri. 

Bagi TOPBAND, pasar Indonesia bukan hanya sebagai lokasi instalasi, melainkan juga sebagai basis pengembangan solusi lokal yang kemudian dapat diekspor ke kawasan ASEAN. Strategi ini mencerminkan bahwa perusahaan melihat Indonesia sebagai hub regional untuk teknologi energi terbarukan. 

Dengan langkah ini, TOPBAND berharap investasi mereka akan memberikan dampak ganda — mempercepat transisi energi bersih di Indonesia sekaligus memperkuat daya saing industri teknologi China-ASEAN dalam jangka panjang. Keberhasilan proyek-proyek ini akan menjadi indikator kemajuan kerjasama regional dan ekologi industri global.

Kategori :