Banjir Pasuruan Meluas, Sembilan Desa Terendam Akibat Luapan Sungai Rejoso
Ilustrasi --(ANTARA.NEWS)
RADARTVNEWS.COM - Sejumlah wilayah di Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, kembali dilanda banjir akibat luapan Sungai Rejoso dan intensitas hujan tinggi sejak Kamis sore. Dampak paling parah terjadi di kecamatan hilir, terutama di wilayah Kecamatan Winongan.
Menurut data dari BPBD Kabupaten Pasuruan, delapan hingga sembilan desa menghadapi banjir dengan ketinggian air yang bervariasi dari puluhan sentimeter sampai satu meter lebih. Desa-desa terdampak termasuk Desa Winongan Kidul, Desa Winongan Lor, Desa Bandaran, Desa Prodo, Desa Sruwi, Desa Sidepan, serta beberapa desa lain seperti Mendalan dan Menyarik.
BACA JUGA:BNPB: 836 Orang Tewas akibat Banjir Sumatra, 509 Masih Hilang
Banjir ini tidak hanya merendam rumah warga, tetapi juga mengganggu aktivitas harian dan akses transportasi. Salah satu jalur utama, Jalan Ir Juanda jalur pantura yang menghubungkan Surabaya dan Probolinggo sempat terendam dan arus lalu lintas dialihkan ke jalur alternatif. Penyebab utama banjir kali ini adalah curah hujan yang tinggi di wilayah hulu seperti area perbukitan di Lumbang, Puspo dan Tosari sehingga sungai dan anak sungainya tak mampu menampung debit air. Akibatnya, air meluap deras dan menggenangi pemukiman di hilir.
Selain luapan Sungai Rejoso, banjir rob juga sempat melanda beberapa kawasan pesisir Pasuruan beberapa pekan sebelumnya. Meskipun berbeda fenomena rob disebabkan oleh pasang laut kondisi ini menunjukkan bahwa musim hujan dan kondisi geografis membuat Pasuruan rentan terhadap kombinasi banjir sungai dan rob.
Berdasarkan laporan BPBD, ratusan hingga ribuan rumah di beberapa kecamatan terdampak banjir. Di antaranya di Kecamatan Gempol dan Beji di mana dulu sudah sempat menerima banjir pada pertengahan November 2025 kini genangan kembali muncul di berbagai titik.
BACA JUGA:Pemerintah Resmi Cabut Izin Operasi Delapan Perusahaan Penyebab Banjir Sumatera
Pemerintah kabupaten dan BPBD telah menerjunkan tim tanggap darurat serta menyalurkan bantuan berupa makanan siap saji dan kebutuhan pokok lainnya kepada warga terdampak. Meski sebagian air sudah mulai surut, beberapa daerah terutama di Winongan dan Grati masih mencatat ketinggian air antara 40–70 cm. Pihak berwenang juga mengimbau warga yang tinggal di kawasan bantaran sungai atau rawan banjir untuk terus waspada. Selain itu, masyarakat diharap melapor segera jika menemukan potensi bahaya misalnya tanggul retak atau saluran air tersumbat agar penanganan bisa dilakukan cepat.
Per Jumat (5/12/2025), air mulai surut di banyak titik, tetapi sejumlah desa di Kecamatan Winongan dan Grati masih terendam. Di Desa Kedawung Kulon (Grati), misalnya, genangan tercatat sekitar 60–70 cm. Sedangkan di Kecamatan Rejoso, beberapa lokasi masih menyisakan genangan sekitar 20–30 cm. Meski begitu, jalan penghubung dan akses utama perlahan mulai dibuka kembali. Namun warga tetap diimbau hati-hati, terutama saat malam atau hujan kembali turun, karena potensi luapan sungai atau genangan mendadak masih ada.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
