RADARTVNEWS.COM — Di tengah tingginya biaya hidup dan meningkatnya budaya hidup hemat di kalangan anak muda Korea Selatan, sebuah tren kuliner tak biasa kini menjadi sorotan publik, khususnya di platform media sosial. Tren tersebut dikenal dengan nama “bapmericano”, gabungan dari kata bap yang berarti nasi dan americano yang merujuk pada kopi hitam yang sangat populer di kalangan masyarakat Korea.
BACA JUGA:Fenomena “Open Table Jamu”: Cara Baru Gen Z Mengatasi Stres Tanpa Alkohol
Fenomena ini pertama kali mencuat di platform TikTok dan Instagram melalui konten para Gen Z Korea yang memperlihatkan kebiasaan memadukan nasi putih dengan segelas kopi americano, lalu menyantap keduanya secara bersamaan. Unggahan dari sejumlah food vlogger Korea, termasuk akun kurasi makanan 8dayseat, turut mempercepat penyebaran tren ini dan membuatnya viral dalam waktu singkat.
Tren tersebut hadir beriringan dengan kekhawatiran generasi muda Korea Selatan terhadap kondisi finansial. Data dari berbagai lembaga survei nasional menunjukkan bahwa Gen Z dan millennials Korea kini lebih fokus pada penghematan dibanding generasi sebelumnya, seiring lonjakan harga kebutuhan pokok, biaya sewa tempat tinggal, hingga tarif transportasi. Dalam konteks inilah “bapmericano” muncul sebagai bentuk life hack yang dianggap mampu menghemat biaya makan sekaligus menjaga energi saat beraktivitas.
Menurut penjelasan warganet di beberapa platform, nasi dianggap memberi tenaga cukup untuk bertahan hingga siang atau sore hari, sementara americano memberikan suntikan kafein yang dibutuhkan untuk tetap fokus. Kombinasi sederhana ini dinilai efisien dan praktis, baik sebagai sarapan maupun makan siang cepat di sela-sela jadwal kuliah atau kerja.
Meski menu ini terdengar tidak biasa bagi sebagian orang, terutama di luar Korea, banyak Gen Z di sana justru menganggapnya sebagai bentuk kreativitas sekaligus simbol gaya hidup “berhemat tapi tetap produktif”. Beberapa kafe kecil di Seoul bahkan mulai menawarkan versi modifikasi dari tren ini sebagai menu musiman, membuktikan bahwa pengaruhnya telah memasuki ranah komersial.
Namun, tren ini juga menuai perdebatan. Sejumlah pakar gizi Korea mengingatkan bahwa perpaduan karbohidrat yang padat energi dan kopi hitam mungkin bukan kombinasi ideal untuk dikonsumsi jangka panjang, terutama bagi mereka yang sensitif terhadap kafein saat perut kosong. Meski begitu, hal tersebut tidak menghentikan para anak muda untuk terus mencoba dan membagikan pengalaman mereka di media sosial.
Hingga kini, “bapmericano” terus menjadi bahan perbincangan, tidak hanya karena keunikannya, tetapi juga karena menggambarkan realitas sosial ekonomi generasi muda Korea Selatan. Di tengah biaya hidup yang terus naik, kreativitas untuk bertahan hidup akhirnya melahirkan budaya baru yang memadukan kebutuhan dasar, kepraktisan, dan sentuhan humor khas Gen Z.
BACA JUGA:“Silent Morning Stress”, Fenomena Baru Anak Muda yang Terbiasa Bangun dengan Rasa Cemas