Mitos dan Fakta tentang Micin (MSG) untuk Tubuh

Selasa 21-10-2025,20:07 WIB
Reporter : MG - Adelia Cindy
Editor : Jefri Ardi

RADARTVNEWS.COM – Micin atau monosodium glutamate (MSG) sudah lama menjadi bahan tambahan makanan yang kontroversial. Meski akrab di dapur sebagai penyedap rasa yang membuat masakan lebih lezat, micin sering kali dianggap berbahaya dan menyebabkan berbagai masalah kesehatan. Namun, benarkah semua itu fakta atau justru sekadar mitos yang keliru?

Micin sebenarnya adalah garam natrium dari asam glutamat, asam amino yang secara alami ada pada banyak bahan makanan seperti tomat, keju, dan rumput laut. Proses pembuatannya saat ini menggunakan fermentasi bahan alami seperti tetes tebu sehingga menghasilkan MSG murni lebih dari 99%.

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Indonesia bersama lembaga kesehatan dunia seperti Food and Drug Administration (FDA) dan World Health Organization (WHO) menjelaskan bahwa MSG aman dikonsumsi selama takarannya sesuai dan tidak berlebihan. MSG termasuk dalam kategori “Generally Recognized as Safe” (GRAS) oleh FDA berdasarkan data ilmiah yang komprehensif.

BACA JUGA:Gen Z Rentan Hipertensi, dr. Dion Ingatkan Bahaya Konsumsi Garam Berlebih

Salah satu mitos paling populer adalah bahwa micin bisa menyebabkan kebodohan atau kerusakan otak. Klaim ini tidak didukung oleh bukti ilmiah. Sebaliknya, glutamat dalam MSG adalah zat penting yang dibutuhkan otak untuk proses metabolisme dan pengiriman sinyal saraf. Meski pada kasus konsumsi MSG dalam jumlah sangat besar dan berlebihan bisa menimbulkan reaksi sementara seperti pusing atau sakit kepala, ini hanya dialami oleh sebagian kecil orang yang sensitif, bukan efek umum bagi semua orang.​

Mitos lain menyangkut MSG sebagai pemicu hipertensi. Faktanya, natrium dalam MSG hanya sekitar 12%, jauh lebih rendah dibanding garam dapur yang mencapai 39%. Oleh karena itu, MSG dapat membantu mengurangi konsumsi garam yang lebih tinggi yang biasanya menjadi faktor utama dalam peningkatan tekanan darah. Ini berarti, dengan mengganti sebagian garam dengan MSG, seseorang mungkin malah bisa mengurangi risiko hipertensi.​

BACA JUGA:Manfaat Buah Stroberi: Si Kecil Merah yang Kaya Nutrisi untuk Kesehatan Tubuh dan Kecantikan

Namun, penggunaan MSG juga harus tetap dalam batas wajar. Konsumsi berlebihan, seperti halnya bahan makanan lain, pasti berisiko. MSG kerap ditemukan dalam makanan olahan dan cepat saji yang tinggi kalori, garam, dan lemak, yang bila dikonsumsi tanpa kontrol dapat berkontribusi pada masalah kesehatan jangka panjang seperti obesitas dan penyakit jantung. Oleh sebab itu, pola makan sehat secara menyeluruh jauh lebih menentukan kesehatan dibanding menghindari MSG semata.​

Kesimpulan dari berbagai pendapat ahli dan lembaga kesehatan resmi adalah bahwa micin tidak selalu buruk untuk tubuh. MSG aman digunakan dalam jumlah yang wajar dan dapat menjadi alternatif untuk mengurangi garam dalam masakan.

Menyikapi mitos seputar micin dengan fakta ilmiah membantu kita menghindari ketakutan tidak berdasar dan tetap dapat menikmatisajian makanan dengan rasa yang lezat dan aman.

Kategori :