Magnus menyebutnya mirip pemain klub antusias—banyak niat, sedikit akurasi.
Kenapa Ini Menarik di Era AI?
Pertandingan satir antara Carlsen dan ChatGPT bukan soal siapa yang lebih cepat mengolah data, melainkan tentang bagaimana pioneer manusia di catur tetap tak tergoyahkan — bahkan disodori lawan paling mutakhir sekalipun.
BACA JUGA:Tanpa Magnus & Hikaru, Caruana Berjaya di Saint Louis Rapid 2025