RADARTVNEWS.COM – Magnus Carlsen, jawara catur dunia, baru saja menunjukkan bahwa keunggulan manusia di atas papan masih nyata — bahkan saat satu-satunya "senjata" lawannya adalah AI berbasis bahasa.
Pertandingan Singkat dan Tanpa Cela
Dalam sebuah pertandingan online spontan yang ia bagikan lewat media sosial, Carlsen menantang ChatGPT bermain catur klasik.
Dalam 53 langkah saja, ia menang tanpa kehilangan sebiji pun bidak. ChatGPT menyerah dengan menghormati permainan sang juara, meski sempat unggul di pembukaan.
Alice Menilai Magnus? AI Justru Kalah oleh Magnus
Setelah pertandingan, ChatGPT memberikan pujian kepada Magnus atas "kesabaran, kewaspadaan, dan teknik endgame"—sekali lagi menjadi saksi betapa kuatnya kemampuan manusia di level elite catur.
Bahkan AI sempat meremehkan kekuatan Magnus, memperkirakan ratingnya sekitar 1800–2000, padahal riil mencapai 2839—penyaksian bahwa AI belum siap menandingi kejeniusan manusia.
BACA JUGA:Bukan Magnus, Tapi Ini Dia Juara Dunia Catur Sekarang!
Ketika Buta & Lawan Machine Tetap Menang
Sebelumnya, Carlsen pernah memainkan pertandingan blindfold (tanpa melihat papan) dengan ChatGPT sebagai lawan. Hasilnya? Kaos total.
ChatGPT melakukan beberapa langkah ilegal, seperti mengerahkan bidak ke posisi tidak logis. Carlsen juga sengaja membalas dengan langkah “konyol” seperti menggerakkan raja seolah seperti kuda.
Namun, kemenangan tetap di tangan sang grandmaster.
BACA JUGA:Masih Tak Terkalahkan di Usia 34, Magnus Carlsen Tak Terbendung di EWC Chess 2025
Semua Penuh Ide, Tapi Strateginya Nganggur
Pertandingan ini jadi gambaran nyata: ChatGPT dan model bahasa besar lainnya punya ide-ide kreatif, gaya bermain menyerupai manusia amatir, namun secara taktis dan aturan, mereka jauh di bawah engine spesifik seperti Stockfish.