BANDAR LAMPUNG, RADARTVNEWS.COM – Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal-Jihan Nurlela unggul 20 persen atas Arinal Djunaidi-Sutono di basis PDIP Lampung Barat.
Survei terbaru Departemen Riset, Penelitian, dan Pengembangan (Litbang) Radar Lampung Media Grup (RLMG), dukungan untuk pasangan Rahmat Mirzani Djausal-Jihan Nurlela 54% suara.
Sementara, pasangan petahana yang diusung PDI Perjuangan Arinal Djunaidi-Sutono meraih dukungan 34,80%, dan sekitar 11,20% responden masih belum memutuskan pilihan mereka.
Dalam simulasi tertutup Pemilihan Gubernur-Wakil Gubernur Lampung 2024 di Kabupaten Lampung Barat ini juga terungkap pasangan nomor urut 2 RMD-Jihan Nurlela mampu meraih dukungan mayoritas di hampir seluruh kecamatan di Kabupaten Beguai Jejema ini.
Sedangkan pasangan nomor urut 1 Arinal-Sutono hanya mendominasi di 4 kecamatan.
Untuk Arinal Djunaidi-Sutono, hasil survei ini menjadi peringatan serius. Terlebih, ini adalah basis suara partai pengusungnya dan penyumbang suara terbanyak. Yakni 11 kursi di pemilu 2019, meningkat menjadi 14 kursi di pemilu 2024.
Elektabilitas Cagub di Lambar
Arinal Djunaidi-Sutono 34,80%
Rahmat Mirzani Djausal-Jihan Nurlela 54,00%
Belum Memutuskan 11,20%
Sumber: Survei Litbang RLMG 21-27 Oktober 2024
Calon yang bersaing dengan Arinal Djunaidi, seperti Rahmat Mirzani Djausal, mungkin lebih populer atau lebih mendekati hati pemilih di beberapa kecamatan, meskipun di lumbung suara PDIP.
Rahmat Mirzani Djausal yang merupakan tokoh baru dianggap pemilih lebih membawa perubahan tegas dan progresif dapat menggeser dukungan dari pasangan petahana. Terutama jika masyarakat merasa bahwa pemerintahan yang ada sudah terlalu lama atau tidak efektif.
Temuan lain dari Litbang RLMG, di beberapa kecamatan, kader lokal atau tokoh yang tidak terlalu terkait dengan Arinal, tetapi dianggap lebih dekat dengan masyarakat, mampu mempengaruhi arah dukungan.
Jika kecamatan tersebut lebih mempercayai calon yang memiliki rekam jejak di daerah atau berhubungan langsung dengan masyarakat, mereka bisa saja memilih kandidat yang lebih mereka rasa cocok dan kredibel, meskipun calon tersebut bukan berasal dari PDIP.