Pada hari Selasa, harga minyak naik tipis di tengah pembicaraan mengenai sanksi terhadap Iran.
Lebih lanjut, JPMorgan mengatakan, blokade Iran akan menaikkan harga minyak, namun risikonya rendah mengingat selat tersebut tidak pernah ditutup meskipun ada banyak ancaman dari Iran selama empat dekade terakhir.
Andy Lipow, presiden Lipow Oil Associates, mengatakan penutupan Selat Hormuz akan mengakibatkan lonjakan harga minyak mentah Brent ke kisaran U$120 hingga $130 per barel.
"Hal ini akan membebani hubungan dengan Tiongkok dan India yang membeli minyak Teluk Persia dalam jumlah besar untuk memenuhi sebagian besar permintaan energi mereka,"katanya.
Lipow juga mengatakan Iran mungkin enggan menutup jalur perairan tersebut karena takut akan menimbulkan permusuhan dengan Arab Saudi, Kuwait, dan Irak, yang bergantung pada pembukaan selat tersebut untuk sebagian besar ekspor minyak mereka.
"Yang menjadi ketakutan terbesar di pasar minyak, adalah serangan Iran terhadap wilayah Israel yang berujung pada serangan balik Israel terhadap Iran yang merusak fasilitas produksi dan ekspor minyak," Pungkas Andy Lipow. (*)