Letaknya melintang di permukaan jalan. Fungsi marka garis sambung yang melintang untuk memberitahukan kendaraan wajib berhenti. Terutama saat ada tanda perintah atau pengendali lalu lintas, seperti rambu atau tanda lainnya.
4. Marka Garis Putus-Putus Melintang
Marka jalan garis putus-putus melintang.-Puslitbang Kementerian PUPR-
Fungsi marka garis putus-putus melintang adalah untuk batas berhenti sementara kendaraan. Apabila keadaan aman, kendaraan bisa kembali melanjutkan perjalanan.
5. Marka Garis Serong
Marka jalan garis serong.-Puslitbang Kementerian PUPR-
Marka garis serong umumnya berupa garis sambung. Marka ini digunakan untuk menyatakan daerah yang tidak boleh dimasuki atau dilalui kendaraan. Permukaan jalan yang dibatasi garis ini harus dilengkapi dengan marka lambang berupa chevron. Fungsinya sebagai tanda sudah mendekati persimpangan atau pertigaan jalan.
Selain jenis dan pola garis, warna marka jalan juga memiliki perbedaan arti. Menurut Permenhub Nomor 67 Tahun 2018, marka jalan warna kuning adalah jalan nasional. Ini adalah jalan yang menghubungkan antar ibu kota provinsi, termasuk jalan tol. Pembangunan, pengelolaan dan pemeliharaannya menjadi tanggung jawab langsung pemerintah pusat melalui Kementerian PUPR.
Sedangkan marka jalan warna putih adalah jalan provinsi atau kabupaten/kota. Pembangunan, pengelolaan dan pemeliharaannya menjadi tanggung jawab pemerintah daerah.
Selain itu, dijelaskan juga, bila terdapat marka -ganda- dua garis yang berwarna putih dan kuning artinya rute tersebut adalah jalan nasional. Namun jika berwarna putih saja maka jalan tersebut menjadi tanggung jawab pemerintah provinsi atau kabupaten/kota setempat. (*)
BACA JUGA: Unik, Ini Bahasa Gaul Anak Muda Khas Lampung Mudah di Ingat