RADARTV - Harga cabai merah di beberapa pasar tradisional yang ada di Lampung terus mengalami kenaikan. Saat ini (12/6/23) harga cabai merah mencapai Rp 85 ribu per kilogram.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Tanaman Pangan dan Holtikultura (KPTPH) Provinsi Lampung Bani Ispriyanto, mengatakan jika produksi cabai merah di Lampung memang sedikit akibat dari dampak El Nino.
"Ada beberapa daerah yang gagal panen akibat kemarau panjang dan ada pula yang menunda tanam sehingga akhirnya stok cabai agak berkurang," ujar Bani.
Bani menjelaskan, dengan berkurangnya jumlah produktivitas akhirnya menyebabkan harga cabai merah terus melambung.
Karena berkurangnya jumlah produktivitas akhirnya menyebabkan harga cabai merah terus melambung. Banyak ibu-ibu mengeluhkan kondisi ini.
BACA JUGA:Pemprov Lampung Gelontorkan Rp 15,9 Miliar Untuk 2.446 Desa dan 205 Kelurahan
"Hal ini memang hukum ekonomi begitu kalau stok sedikit pasti harga naik. Jadi penyebabnya karena kemarau panjang ada beberapa wilayah yang gagal panen," ungkapnya.
Selain itu juga, berkurangnya produktivitas tersebut lantaran ada beberapa petani yang menunda menanam cabai lantaran masih musim kemarau sehingga tidak ada suplay air yang cukup. Karena musim hujan juga saat ini baru di awal Desember.
Untuk stok cabai merah diperkirakan akan kembali melimpah pada bulan April 2024 mendatang seiring dengan sudah banyaknya petani yang melakukan tanam.
Dirinya juga mendorong para petani untuk menanam cabai menggunakan mulsa sehingga lebih tahan terhadap hama yang sering terjadi di musim hujan.
BACA JUGA:Aplikasi Sepakat Sehat Dorong Transformasi Kesehatan di Lampung
"jika pakai mulsa itu pengendalian hamanya lebih bagus dan cepat serta tahan terhadap kelembaban air juga normal," pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Biro Perekonomian Pemprov Lampung Rinva Yanti mengatakan jika pihaknya masih mempertimbangkan untuk mendatangkan cabai merah dari luar daerah. Namun komoditi ini masuk ke yang tidak tahan lama jadi saat ini masih akan dipertimbangkan kembali.
"Masih mempertimbangkan untuk mendatangkan dari luar daerah, namun komoditi ini masuk ke yang tidak tahan lama," kata Rinva.
Berdasarkan pemetaan ada beberapa daerah di Lampung seperti Lampung Selatan dan Pringsewu yang dalam waktu dekat akan segera memasuki panen sehingga stok akan kembali tersedia.(*)