RADARTV – Uap panas menyeruak dari ujung teko lurik hijau, saat cairan kuning kecoklatan luruh di cangkir warna sama. Teh hangat gula batu menjadi pilihan utama saat beberapa tamu baru saja turun dari mobil Jeep yang membawa mereka ke Dusun Butuh, Desa Temanggung, Kecamatan Kaliangkrik, Kabupaten Magelang, Provinsi Jawa Tengah.
Teh panas, wedang uwuh, kopi hitam atau bandrek memang sangat cocok menjadi teman penghangat para turis yang baru saja menjajakan kaki di Nepal Van Java. Julukan ini sangatlah tepat disematkan bagi perkampungan di Kaliangkrik
Kini, bolehlah ajukan pertanyaan. Siapa yang tak kenal Nepal Van Java? Sebuah destinasi wisata yang identik dengan keindahan pedesaan berlatar Gunung Sumbing di Dusun Butuh Desa Temanggung, Kecamatan Kaliangkrik, Kabupaten Magelang.
Tepat sekali, rumah penduduk seakan bertumpuk dari jajaran terbawah dan semakian padat di tengah hingga atas. Corak warna – warni, sangat menyejukan pandangan mata.
Tidak hanya memikat wisatawan domestik lokal Jawa Tengah. Namun banyak dikunjungi dari warga kota besar di Jakarta dan luar Pulau Jawa. Namun pula menjadi sorotan wisawatan mancanegara atau para bule.
Jika tak mau disebut dingin. Kawasan ini terkenal dengan kesejukan udara dan rumah-rumah penduduk yang bertumpuk khas perumahan di negeri Nepal. Telah menjadi suguhan menarik di tempat ini. Apalagi, rumah-rumah itu tampak warna-warni, menambah daya tarik wisatawan yang berkunjung.
Di balik pemukiman berkonsep warna – warni penuh ragam harmoni. Hingga pada 2021, Pemprov Jawa Tengah sudah menyumbangkan dua ton cat untuk mempercantik Nepal Van Java.
Bantuan pemerintah ini sangat bermanfaat untuk pengembangan wisata di dusun tersebut. Selain terlihat bersih dan rapi, cat warna-warni itu mampu menjadi magnet bagi wisatawan.
“Sangat bermanfaat. Karena kondisi cat sebelumnya sudah luntur, jadi bantuan ini sangat bermanfaat,”
papar Sethioko.
Suport atau dukungan juga diberikan dari pelbagai pihak. Selain mengandalkan dana desa untuk program wisata. Kemajuan wisata di Dusun Butuh membuat perekonomian warga setempat meningkat. Kini, rata-rata dalam satu bulan perputaran uang mencapai Rp400 juta atau lebih.
Wisata membuka peluang bagi warga. Ada yang jualan, ojek wisata, ojek pendakian, parkir, dan sebagainya, termasuk tiket masuk. Jadi, warga semakin sejahtera. Dulunya hanya bertani, sekarang dapat tambahan penghasilan dari wisata.
Salah satu pengunjung asal Palembang, Marini menuturkan, ketertarikannya datang ke Nepal Van Java karena viral di media sosial.
“Tempatnya bagus dan keren. Sebelum ke Nepal ada baiknya kami ke sini dulu,” ujar lajang 26 tahun ini.
Selain memesona dan eksotis, warga Dusun Butuh terkesan ramah dan baik kepada para wisatawan. Kondisi ini harus dipertahankan. Untuk melayani turis bule, ada baiknya warga mjulai berbenah dengan belajar Bahasa Inggris dan Bahasa asing lainnya.