Razia Lapas Narkotika : Cari Nakorba, Justru Temukan Linggis, Sajam dan Kartu Remi

Rabu 15-11-2023,08:25 WIB
Reporter : Gadis Futhihatu Rahmah
Editor : Hendarto Setiawan

RADARTV – Pengawasan di Lapas Narkotika Kelas II A Bandar Lampung masih mudah ditembus. Buktinya, dari hasil temuaan saat razia narkoba dan ponsel yang dilakukan Selasa 14 November 2023 malam. 

Memang tak ditemukan adanya peredaran dan penggunaan narkoba seperti kabar terhembus. Petugas tak menemukan adanya barang bukti narkoba. Begitu pula ponsel, petugas tidak mampu mengendusnya. 

Pun begitu dengan tes urin yang dilakukan terhadap seluruh warga binaan  pemasyarakatan (WBP). Hasilnya negatif semua, menunjukan tidak ada narapidana yang menggunakan narkoba, walau setitik pun. 

Ade Kusmanto, Kepala Lapas Narkotika Kelas II A Bandar Lampung mengatakan, selain melakukan penggeledahan pihaknya juga melakukan tes urin. ”Sudah dilakukan tes urin terhadap semua warga binaan, hasilnya negative,” kata Ade Kusmanto dalam konferensi pers di hadapan wartawan Selasa malam. 

Nah, menariknya dari penggeledahan di lima blok yakni Blok A, B, C, D dan E yang di huni 864 narapidana dengan ragam kasus ini petugas menemukan barang-barang bahaya. 

Seperti linggis, pisau, besi, gunting, gunting kuku, hingga kartu remi dan gaple. Jika ditelaah, alat alat seperti linggis, pisau, besi dan gunting tidak sepatutnya bisa masuk Blok dan kamar penjara. 

Petugas berdalih, empat alat utama itu merupakan perkakas kerja yang terbawa masuk ke dalam sel. Persoalanya adalah seberapa disiplin aparat sipir mengawasi dan memeriksa (bocy checking) atas warga binaan yang hendak masuk kamar.

”Kami akan memberikan sanksi teguran terlebih dahulu terhadap para WPB,” tandasnya. 

Empat alat di atas merupakan alat yang berpotensi membahayakan. Bisa digunakan untuk tindak kekerasan seperti perkelahian atau penganiayaan. Bisa pula dijadikan alat untuk menjebol sesuatu sebagai cara untuk kabur. 

Menariknya, ada kartu remi dan gaple yang ditemukan di dalam kamar. Selain untuk hiburan main kartu mengisi banyak waktu luang. Kartu ini berpotensi untuk dijadikan alat perjudian. 

Sejatinya, tidak ada satu barang pun lolos masuk kamar penjara. Dari logika awam yang sangat sederhana pun mengetahui jikalau banyak barang terlarang masuk dalam sel, menunjukan lemahnya pengawasan dan pemeriksaan. 

”Logikanya kan sederhana, barang yang besar dan berbahaya saja bisa lolos. Nah apalagi barang yang kecil semisal menyelundupkan narkoba dalam paket – paket kecil. Tentu lebih mudah masuk dong,” ujar warga.   

Bisa jadi razia lapas cuma seremonial saja, dan diduga sudah ada pengondisian terencana. Sehingga tak ada temuan sekali baik itu narkoba, ponsel, rokok dan korek api. 

”Alhamdulillah kalau memang semua lapas, sipir, dan penghuninya bersih. Karena selama ini publik paham, kalau di dalam itu ada banyak sindikat, pengendali dan bahkan bebas pakai narkoba,” sambungnya.  

Pihaknya memastikan akan melasanakan razia rutin dalam satu bulan satu kali, dengan sistem rtazia acak waktu. (*)

Kategori :

Terpopuler