WAY KANAN - Adanya sinyal kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi yang akan dilakukan pemerintah pada awal bulan September 2022 membuat masyarakat kecil menjerit. Sejumlah masyarakat Kabupaten Way Kanan menolak adanya kenaikan BBM bersubsidi. Pasalnya jika terjadi kenaikan BBM bersubsidi akan mengorbankan kondisi ekonomi rakyat, terutama masyarakat kelas menengah ke bawah yang belum sepenuhnya pulih akibat terpaan pandemi covid-19. Seperti yang dikatakan Aris, supir travel asal Kabupaten Lahat, Provinsi Sumatera Selatan saat mengisi BBM di SPBU Negeri Baru pada Rabu, 31 Agustus 2022. Menurutnya, jika BBM naik para supir akan merasa terbebani. Kenaikan harga BBM akan berimbas pada tarif penumpang, dengan terpaksa akan ikut menaikan harga ongkos dan khawatir akan menurunnya daya tarik masyarakat. Senada diungkapkan Safri yang keseharinya mencari nafkah sebagai tukang ojek. Dirinya mengatakan sebelum adanya isu kenaikan BBM, tukang ojek sudah sulit mencari dan mendapat penumpang. Jika terjadi kenaikan BBM, maka berdampak pada pendapatan yang menurun. Masyarakat berharap pemerintah mencari solusi lain dengan tidak menaikan harga BBM bersubsidi. Apabila terjadi kenaikan BBM, maka semua bahan kebutuhan pokok juga akan merangkak naik.(dtn/san)
Warga Way Kanan Tolak BBM Naik
Rabu 31-08-2022,21:35 WIB
Editor : redaksirltv
Kategori :