Rafflesia hasseltii, Bunga Langka Berbau Menyengat Ditemukan Mekar di OKU, Sumsel
Rafflesia hasseltii, Bunga Langka Berbau Menyengat Ditemukan Mekar di OKU, Sumsel--ISTIMEWA
RADARTVNEWS.COM — Spesies bunga langka Rafflesia hasseltii kembali ditemukan mekar di kawasan hutan Desa Sukarami, Kecamatan Peninjauan, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan. Kemunculan bunga parasit raksasa ini menjadi perhatian publik karena populasinya yang semakin sulit dijumpai di alam liar.
Bunga yang memiliki ciri diameter mencapai 40–50 sentimeter ini dikenal dengan bau khas menyerupai bangkai yang berfungsi menarik serangga, terutama lalat, sebagai bagian dari proses penyerbukan. Warnanya yang merah tua dengan pola berbintik membuatnya mudah dikenali sebagai salah satu spesies Rafflesia paling unik di Indonesia.
Menurut laporan warga, bunga tersebut tumbuh di area hutan yang masih memiliki tingkat kelembapan tinggi dan jauh dari aktivitas manusia. Kondisi ini menunjukkan bahwa kawasan tersebut masih menyimpan karakteristik ekologis yang cocok untuk kehidupan Rafflesia, yang bergantung sepenuhnya pada inang berupa tumbuhan merambat dari genus Tetrastigma.
BACA JUGA:Viral Fenomena Hujan Meteor Taurid yang Memukau Langit Indonesia
Warga sekitar antusias dengan temuan ini dan langsung mengabadikannya, namun pihak pemerhati lingkungan meminta masyarakat agar tidak menyentuh atau menginjak area sekitar bunga. Pasalnya, Rafflesia memiliki masa mekar yang sangat singkat, hanya 5–7 hari, sebelum akhirnya perlahan menghitam dan membusuk. Kunjungan yang tidak terkontrol dikhawatirkan dapat merusak bunga atau jaringan inangnya.
Rafflesia hasseltii merupakan flora yang dilindungi secara nasional, mengingat populasinya terus menurun akibat kerusakan hutan dan alih fungsi lahan. Para aktivis konservasi menilai penemuan ini sebagai pengingat pentingnya menjaga habitat asli tanaman endemik Indonesia agar keberadaannya tidak semakin terancam.
Temuan terbaru ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya konservasi lingkungan serta mendorong pemerintah daerah untuk memperkuat pengawasan terhadap aktivitas yang berpotensi merusak kawasan hutan tempat spesies langka ini tumbuh.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
