BANNER HEADER DISWAY HD

Terra Drone Jepang Sampaikan Permintaan Maaf Atas Tragedi Kebakaran Kantor di Jakarta

Terra Drone Jepang Sampaikan Permintaan Maaf Atas Tragedi Kebakaran Kantor di Jakarta

-ANTAM Foto-

RADARTVNEWS.COMKebakaran hebat terjadi di kantor Terra Drone Indonesia di Kemayoran, Jakarta Pusat, Selasa (9/12/2025) siang. Api dengan cepat membesar ketika aktivitas kerja tengah berlangsung, sehingga membuat situasi panik di dalam gedung. Peristiwa tersebut langsung menyedot perhatian publik karena menimbulkan banyak korban jiwa dalam hitungan waktu singkat.

Kantor pusat Terra Drone Group di Tokyo, Jepang, kemudian merespons dengan mengeluarkan pernyataan resmi. Dalam rilisnya, perusahaan menyampaikan permintaan maaf serta belasungkawa yang mendalam atas musibah yang menimpa karyawan di Indonesia. Sikap ini menjadi bentuk tanggung jawab moral perusahaan terhadap kejadian yang menelan banyak korban.

Pemberitaan mengenai tragedi ini turut disorot media Jepang, termasuk NHK. Dalam laporannya disebutkan bahwa Terra Drone Group memohon maaf kepada masyarakat sekitar, pelanggan, dan seluruh pihak terdampak. “Perusahaan menyampaikan permintaan maaf yang mendalam kepada masyarakat setempat, pelanggan, dan semua pihak terkait atas ketidaknyamanan yang disebabkan oleh insiden tersebut,” tulis NHK.

Terra Drone menegaskan akan mengevaluasi keamanan operasional dan sistem keselamatan kerja sebagai langkah lanjutan. Perusahaan juga memastikan siap bekerja sama dengan pihak berwenang selama proses pemeriksaan berlangsung. Evaluasi menyeluruh dinyatakan menjadi fokus utama setelah tragedi ini terjadi.

Kebakaran diduga berawal dari ledakan baterai drone yang meletus di lantai pertama saat jam istirahat makan siang. Upaya pemadaman awal menggunakan APAR sudah dilakukan, namun tidak mampu menahan laju api. Asap pekat kemudian menyebar cepat dan menyulitkan proses evakuasi pekerja di bangunan tersebut.

BACA JUGA:Tiga Alumni Unila Jadi Korban Kebakaran Kantor Terra Drone Kemayoran yang Tewaskan 20 Orang

Dalam insiden tersebut, sebanyak 22 pekerja meninggal dunia, termasuk seorang korban yang sedang mengandung. Mereka diduga kehabisan oksigen setelah terjebak di ruangan yang dipenuhi asap tebal. Selain itu, 19 orang berhasil keluar dan diselamatkan oleh petugas pemadam kebakaran.

Jenazah para korban kemudian dibawa ke RS Polri Kramat Jati untuk proses identifikasi. Keluarga korban mulai berdatangan untuk memastikan identitas anggota keluarga mereka. Proses identifikasi dilakukan secara bertahap oleh tim forensik dengan pencocokan data dan ciri fisik.

Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Susatyo Purnomo Condro menyampaikan hasil penelusuran awal terkait penyebab kematian korban. Menurutnya, para korban diduga meninggal karena lemas akibat kekurangan oksigen. “Temuan ini merupakan hasil identifikasi awal tim pemadam kebakaran dan kepolisian di lokasi kejadian,” ujarnya.

Meski demikian, aparat masih menunggu hasil pemeriksaan lanjutan dari Puslabfor Polri untuk memastikan penyebab pasti kebakaran. Pemeriksaan mendalam dilakukan terhadap material bangunan, sisa perangkat drone, hingga instalasi kelistrikan. Langkah penyidikan diharapkan memberi kejelasan atas sumber ledakan awal.

Polisi turut menelusuri kemungkinan unsur pidana dalam peristiwa ini dengan memeriksa saksi dan rekaman CCTV. Pengumpulan data dilakukan terhadap karyawan yang selamat serta pihak keamanan gedung. Hasil investigasi akan menentukan langkah lanjutan dalam proses penegakan hukum.

BACA JUGA:Dua WNI Meninggal dalam Kebakaran Dahsyat Kompleks Apartemen di Hong Kong

Terra Drone Indonesia merupakan bagian dari Terra Drone Group yang berdiri sejak 2016 di Tokyo, Jepang. Perusahaan bergerak dalam layanan drone untuk survei udara, inspeksi infrastruktur, hingga analisis data. Terra Drone kini memiliki cabang di sejumlah negara seperti Brasil, Australia, Malaysia, Eropa, Angola, dan Indonesia.

Pasca kejadian, perusahaan menyatakan siap memberikan dukungan kepada keluarga korban melalui jalur koordinasi dengan pihak lokal. Selain penanganan dampak operasional, perusahaan menekankan pentingnya peningkatan keamanan fasilitas kerja. Pembaruan informasi akan diberikan setelah penyelidikan resmi rampung.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait