Scone, Camilan Tradisional Khas Britania Raya yang Tetap Digemari hingga Kini
--Istimewa-Scone
RADARTVNEWS.COM - Scone dikenal sebagai salah satu camilan klasik dari Britania Raya yang masih populer hingga sekarang. Kudapan berbentuk kecil ini sering disajikan di berbagai kafe dan kedai roti karena cocok dinikmati bersama teh maupun kopi. Meski tampilannya sederhana, scone memiliki rasa dan tekstur khas yang membuatnya berbeda dari roti atau kue kering lainnya.
Scone dibuat dari campuran tepung terigu, mentega, telur, serta bahan cair seperti susu atau buttermilk. Agar adonan bisa mengembang, baking powder digunakan sebagai bahan pengembang.
Hasilnya adalah kue kecil yang bagian luarnya sedikit renyah tetapi lembut ketika dibuka, dengan rasa cenderung ringan dan tidak terlalu manis. Banyak orang menambahkan kismis, buah kering, atau keju untuk memberi variasi rasa.
Di Inggris, scone menjadi bagian penting dalam cream tea, yaitu hidangan sore yang terdiri dari teh, selai, clotted cream, dan scone. Tradisi ini paling dikenal di wilayah Devon dan Cornwall, dua daerah yang masih mempertahankannya sampai sekarang.
Scone diperkirakan mulai dikenal di Skotlandia pada awal abad ke-16. Salah satu penyebutan tertuanya tercatat pada tahun 1513. Pada masa itu, scone dibuat dari gandum dan ukurannya lebih besar dibanding versi sekarang. Bentuk adonannya menyerupai satu bulatan besar kemudian dipotong beberapa bagian.
BACA JUGA:Cloudcakes Donat Mochi Viral dengan Antrean Unik di Blok M Jakarta
Cara memasaknya pun berbeda: scone lama dimasak di atas wajan datar atau pelat besi, bukan dipanggang di oven seperti versi modern.
Ada beberapa penjelasan mengenai asal penamaannya. Salah satu yang sering disebut adalah keterkaitannya dengan Stone of Destiny, batu yang digunakan dalam penobatan raja-raja Skotlandia. Ada juga teori bahasa yang menyebut bahwa kata scone mirip dengan istilah Belanda dan Jerman kuno yang berarti “roti yang baik”.
Popularitas scone meningkat pesat pada abad ke-19 berkat Anna, Duchess of Bedford. Ia dikenal suka meminta teh beserta makanan ringan setiap sore. Kebiasaan sederhana tersebut kemudian berkembang menjadi tradisi afternoon tea, yang akhirnya menyebar ke banyak kalangan di Inggris.
Sejak saat itu, scone mulai dipandang sebagai kudapan wajib dalam hidangan teh sore.
Pada awal kemunculannya, scone tidak memakai soda kue atau baking powder karena bahan tersebut belum tersedia. Adonan mengandalkan keasaman buttermilk agar bisa mengembang. Penggunaan baking powder mulai meluas setelah abad ke-19 dan menjadi standar hingga saat ini.
BACA JUGA:Hangat dan Manisnya Kue Cucur, Warisan Kuliner Sunda yang Selalu Dirindukan
Kini, scone lebih sering dibuat berukuran kecil satuan dan dipanggang menggunakan oven. Bentuk bulat memang paling umum, tetapi ada juga yang memilih bentuk segitiga atau persegi.
Meski berasal dari Britania Raya, scone berkembang dengan ciri khas berbeda di tiap negara. Beberapa variasi umum antara lain:
• Scone buah: memakai kismis atau buah kering.
• Scone keju: memiliki rasa gurih.
• Scone klasik: adonan polos tanpa tambahan.
• Versi Amerika: biasanya lebih manis dan kadang diberi glasur (sugar glaze)
Perbedaan bahan dan cara penyajian membuat scone mudah disesuaikan dengan selera lokal.
Saat ini, scone sering muncul di menu kafe karena proses pembuatannya relatif mudah dan cocok sebagai teman minum teh atau kopi. Di Inggris, cara penyajiannya juga menjadi topik menarik, sebagian orang mengoleskan krim dulu lalu selai, sementara yang lain melakukan sebaliknya.
Perbedaan kecil ini justru menjadikan scone sebagai bagian menarik dari tradisi kuliner Britania Raya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
