Fokus pada Nilai Akademis Saja Bisa Bahayakan Perkembangan Anak
Ilustrasi--ISTIMEWA
RADARTVNEWS.COM - Banyak orangtua menaruh harapan besar agar anak mereka berprestasi gemilang di sekolah. Nilai tinggi, ranking kelas, hingga kemenangan lomba sering kali dijadikan ukuran utama kesuksesan. Sayangnya, pola pikir seperti ini bisa berbalik menjadi bumerang ketika pendidikan karakter justru terabaikan.
Anak yang hanya didorong untuk berprestasi di bidang akademis rentan tumbuh dengan tekanan besar. Mereka bisa merasa dihargai hanya ketika berhasil meraih nilai sempurna, sementara kegagalan dianggap aib. Situasi ini bukan hanya membuat anak kehilangan makna belajar, tetapi juga dapat memengaruhi kesehatan mental. Rasa takut gagal, cemas, hingga stres bisa muncul tanpa disadari.
Lebih dari itu, prestasi tanpa pendidikan karakter ibarat rumah tanpa fondasi. Nilai kejujuran, empati, disiplin, dan rasa tanggung jawab adalah hal penting yang seharusnya berjalan beriringan dengan capaian akademis. Tanpa bekal moral tersebut, anak berisiko menghalalkan segala cara demi mencapai target. Misalnya mencontek, berbohong, atau bersikap kompetitif berlebihan hanya untuk terlihat unggul.
Peran keluarga menjadi titik awal yang menentukan. Orangtua perlu merenungkan kembali tujuan mereka mendidik anak. Apakah sekadar mengejar angka di rapor, atau ingin membentuk pribadi yang tangguh, bermoral, dan siap menghadapi dunia nyata? Apa yang diyakini orangtua, biasanya akan ditiru dan ditanamkan anak dalam kesehariannya.
BACA JUGA:Keterampilan Sosial dan Emosional, Pentingnya Peran Orang Tua dalam Perkembangan Anak
Namun, lingkungan sekitar juga punya kontribusi besar. Seorang anak bisa saja menemukan figur teladan di luar rumah baik guru, teman, atau komunitas yang mengajarkan nilai positif meski keluarga kurang memberi perhatian pada hal itu. Artinya, pendidikan karakter bukan semata tanggung jawab orangtua, tetapi ekosistem sosial secara keseluruhan.
BACA JUGA:Internet Hantui Perkembangan Anak
Di era modern ini, penting bagi masyarakat untuk tidak lagi menilai keberhasilan anak hanya dari angka akademis. Anak yang cerdas tapi kurang berintegritas akan kesulitan meraih kepercayaan orang lain di masa depan. Sebaliknya, prestasi yang didukung karakter kuat akan melahirkan generasi berdaya saing tinggi sekaligus bermoral.
Kesimpulannya, nilai akademis memang patut diapresiasi, tetapi bukan satu-satunya tujuan. Pendidikan karakter harus menjadi prioritas, agar anak tidak hanya tumbuh pintar, tetapi juga berjiwa bijak, peduli, dan berintegritas.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
