BANNER HEADER DISWAY HD

Jinrikisha, Kendaraan Tradisional Jepang yang Masih Eksis di Era Modern

Jinrikisha, Kendaraan Tradisional Jepang yang Masih Eksis di Era Modern

--istimewa

RADARTVNEWS.COMJepang dikenal sebagai negara yang mampu menjaga tradisi sekaligus memelihara kemajuan modern. Salah satu buktinya adalah keberadaan jinrikisha, kendaraan tradisional berupa kereta kecil beroda dua yang ditarik manusia. Meski pertama kali muncul di abad ke-19, jinrikisha hingga kini masih dapat ditemukan di beberapa kota wisata Jepang.

Jinrikisha dulunya menjadid salah satu alat transportasi utama sebelum hadirnya mobil dan kereta api modern. Kendaraan ini dapat mengangkut satu hingga dua penumpang dengan seorang penarik, yang biasanua mengenakan pakaian tradisional Jepang. Keunikan inilah yang membuat jinrikisha tetap diminati, terutama oleh wisatawan yang ingin merasakan suasana tempo dulu.

Menurut Sejarah, jinrikisha tak hanya digunakan di Jepang saja, melainkan di berbagai negara Asia lainnya selama ratusan taahun. Kemudian, jinrikisha turut digunakan oleh orang-orang Eropa saat datang ke Asia. Di tahun 1941, sebuah kendaraan mirip jinrikisha yang Bernama be-cia atau becaak masuk ke Indonesia. Konon katanya, seorang warga Tiongkok lah yang membawa jinrikisha ke Surabaya.

BACA JUGA:Lima Rekomendasi Ide Seru untuk Mengisi Long Weekend Kamu di Bandar Lampung

Keberadaan jinrikisha bisa kamu temukan di beberapa Kawasan wisata, terutama Kyoto. Keunikan dan fleksibilitasnya melewati jalan-jalan kecil menjadi daya tarik tersendiri untuk sektor pariwisata. Rute yang dilewati pun bebas, terserah penumpang. Selain Kyoto, kamu bisa menjumpai jinrikisha di Kawasan Asakusa, Kamakura, dan Hokkaido.

Karenaa sebagai salah satu daya tarik pariwisata, tarif yang dikenakan untuk merasakan pengalaman naik transportasi tradisional ini bisa dibilang cukup mahal. Untuk berkendara selama 15 menit, kamu perlu membayar sekitar 3.000 yen per-orang. Tapi, tentu saja, harga ini sangat sebanding dengan pengalaman unik dan tenaga yang dikeluarkan untuk membawa penumpang berkeliling.

BACA JUGA:Semakin Sayang, Semakin Ngantuk: Studi Ungkap Fenomena Rasa Kantuk Saat Bersama Pasangan

Meskipun berada di tengah era modern dengan transportasi super canggih, jinrikisha tetap bertahan sebagai simbol budaya dan nostalgia. Keberadaannya sekaligus menjadi bukti bagaimana Jepang mampu merawat warisan tradisi agar tidak hilang ditelan zaman.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait