BANNER HEADER DISWAY HD

7 Polisi Terluka Dalam Bentrok Unjuk Rasa Ricuh Petani Singkong, Ini Kronologisnya

7 Polisi Terluka Dalam Bentrok Unjuk Rasa Ricuh Petani Singkong, Ini Kronologisnya

Aparat Kepolisian Menghalau pengunjuk rasa dengan water canon dan gas Air mata dalam unjuk rasa ricuh petani singkong hari ini, Senin 5 Mei 2025-Foto : Jeni Pratika Surya-radartv.disway.id

BANDAR LAMPUNG, RADARTVNEWS.COM – Tujuh anggota polisi terluka dalam aksi unjuk rasa ricuh gabungan massa petani singkong, mahasiswa dan elemen terkait menuntut penetapan harga singkong yang lebih manusiawi di depan kantor Gubernur dan DPRD Lampung.

Para pengunjuk rasa mulai melempari barikade polisi yang berjaga dengan batu dan botol mineral. 

Aparat kepolisian yang bersiaga di depan gedung kantor Gubernur dan DPRD Provinsi Lampung terpaksa mendesak massa mundur dengan tembakan gas ari mata, guna mencegah situasi semakin tidak terkendali.

Aksi semakin ricuh lantaran kendaraan mobil komando, spanduk, serta bendera yang sebelumnya digunakan untuk berorasi berubah menjadi alat provokasi. Suara sirene ambulance dan teriakan peserta aksi membaur dalam kekacauan di depan Kantor Gubernur Lampung.

Menanggapi unjuk rasa ricuh tersebut, Kepala Bidang Humas Polda Lampung, Kombes Pol Yuni Iswandari Yuyun dalam keterangan persnya membenarkan adanya insiden yang menyebabkan tujuh anggota kepolisian mengalami luka-luka.

“Benar dalam unjuk rasa, situasi memanas karena massa memaksakan kehendak untuk terus merangsek masuk setelah audiensi tak menemui solusi,” jelas Yuyun.

BACA JUGA:Mulai Ricuh, Polisi Bubarkan Unjuk Rasa Harga Singkong Gunakan Gas Air Mata

Perwira dengan Melati tiga di punda itu merinci tujuh korban luka dari kepolisian,  yakni anggota Polsek Teluk Betung Selatan, Bripka Yuli Setiawan, yang mengalami luka robek di kepala hingga dilarikan ke RS Bhayangkara.

Bripda Rendi Dwi Atmaja, Bripda Daffigo, Bripda Toni Sanzaya, Bripda Raka Alfito, Bripda Baliya, dan Bripda Aryo Yoga Pratama mengalami luka akibat lemparan batu dan langsung mendapat penanganan medis di lokasi kejadian.

“Ada anggota kita yang mengalami luka di wajah, bahu, tangan bahkan kepala akibat lemparan benda tumpul. Namun semuanya telah ditangani dengan cepat oleh tim medis,” tambah Yuyun.

Menurut Yuyun, meski aksi ini membawa aspirasi penting, tindakan kekerasan yang dilakukan peserta aksi tidak dapat dibenarkan.

“Kami sangat menghargai aspirasi masyarakat. Tapi tindakan anarkis yang membahayakan keselamatan umum tidak akan kami toleransi,” tegasnya.

BACA JUGA:Lampung Desak Pusat Putuskan Harga dan Mutu Singkong, Ini Gambaran Harganya

Ia juga mengimbau seluruh elemen masyarakat untuk tetap menjaga ketertiban dan menjadikan dialog sebagai jalan utama dalam menyampaikan pendapat.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait