Bulog Tambah Kapasitas Stok Beras demi Stabilitas Pangan di Aceh, Sumut, dan Sumbar
-ANTARA Foto-
RADARTVNEWS.COM – Perum Bulog meningkatkan kapasitas pasokan beras hingga dua kali lipat di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat sebagai strategi menjaga stabilitas pangan di wilayah yang terdampak bencana. Kebijakan ini diambil untuk memastikan kebutuhan masyarakat terpenuhi dalam kondisi darurat berkepanjangan.
Direktur Utama Perum Bulog, Ahmad Rizal Ramdhani, menjelaskan bahwa keputusan tersebut merupakan hasil evaluasi internal mengenai potensi meluasnya dampak bencana. Ia menegaskan, “Kami menambahkan dua kali lipat stok beras di wilayah bencana tersebut,” saat rapat koordinasi terkait persiapan akhir tahun di Jakarta, Senin (1/12).
Bulog memastikan mekanisme penyaluran bantuan beras berlangsung tanpa hambatan, dengan seluruh permintaan dari pemerintah daerah diprioritaskan. Proses distribusi ini mengacu pada koordinasi yang dipimpin oleh Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman bersama Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian.
Dalam mekanisme tersebut, kepala daerah cukup mengajukan surat permohonan resmi kepada Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), dengan tembusan kepada Bulog pusat maupun daerah. Skema ini dirancang agar bantuan pangan dapat bergerak lebih cepat dari gudang ke wilayah yang membutuhkan.
BACA JUGA:Kemensos Dirikan 28 Dapur Umum, Produksi 100 Ribu Porsi Makanan untuk Korban Bencana Sumatera
Rizal menyebut bahwa jajaran direksi Bulog telah disebar langsung ke provinsi terdampak untuk mengawasi distribusi bantuan. Mereka diberi mandat memastikan setiap pengiriman tepat sasaran dan menjangkau masyarakat yang mengalami dampak paling serius akibat bencana.
Selain pengawalan langsung, Bulog juga memperkuat koordinasi bersama pemerintah daerah di tingkat provinsi, kabupaten, dan kota. Kolaborasi ini penting untuk menjaga kelancaran arus logistik, sekaligus mengatasi berbagai kendala distribusi yang mungkin muncul akibat kondisi lapangan.
Pemantauan harian diterapkan guna memastikan stok tetap aman dan kebutuhan pangan tidak terganggu. Risiko terputusnya jalur distribusi akibat kerusakan infrastruktur membuat Bulog meningkatkan kewaspadaan dalam menjaga stabilitas rantai pasok di wilayah terdampak.
Rizal menjelaskan bahwa pemantauan dilakukan bersama satuan tugas pangan, baik pusat maupun daerah, untuk melihat perkembangan harga dan ketersediaan stok. Ia menyampaikan, “Kami memonitoring harian serta respon cepat atau quick respon. Melakukan pemantauan harian dengan pemantauan harga, baik maupun stok di seluruh wilayah tanah air.”
BACA JUGA:Prabowo Tinjau Tiga Provinsi Terdampak Banjir–Longsor di Sumatra
Ia menambahkan bahwa satgas pangan di lapangan bergerak cepat ketika terjadi perubahan situasi yang dapat mempengaruhi distribusi. “Jadi ini dilibatkan juga teman-teman dari pusat satgas lapangan maupun teman-teman yang ada di pemerintah daerah,” ujarnya, menegaskan luasnya koordinasi yang dilakukan.
Dengan langkah-langkah tersebut, Bulog memastikan kesiapan logistik dapat terus terjaga selama masa tanggap darurat. Perusahaan menegaskan komitmennya untuk menjaga suplai beras tetap tersedia serta menjangkau seluruh daerah terdampak hingga kondisi kembali stabil.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
