BANNER HEADER DISWAY HD

Tren “Silent Travel”, Gaya Liburan Baru Tanpa Pamer di Medsos

Tren “Silent Travel”, Gaya Liburan Baru Tanpa Pamer di Medsos

Ilustrasi--ISTIMEWA

RADARTVNEWS.COM - Bepergian identik dengan berbagi momen di media sosial. Foto di pantai, video naik gunung, hingga deretan makanan khas daerah hampir selalu memenuhi feed Instagram atau TikTok saat musim liburan. Namun, kini muncul tren baru di kalangan anak muda silent travel, yaitu jalan-jalan tanpa perlu mengumbar pengalaman ke publik.

Silent travel sebenarnya bukan berarti benar-benar diam, melainkan lebih fokus menikmati perjalanan untuk diri sendiri. Orang yang memilih gaya liburan ini biasanya tidak terlalu sibuk membuat konten, bahkan ada yang sama sekali tidak mengunggah aktivitasnya. Mereka percaya, kenangan terbaik bukanlah yang ada di layar ponsel, melainkan yang tersimpan di memori pribadi.

Fenomena ini semakin populer seiring meningkatnya kesadaran akan pentingnya kesehatan mental. Banyak yang merasa bahwa liburan justru kehilangan makna karena terlalu sibuk memikirkan pose, filter, hingga engagement di media sosial. Dengan silent travel, wisatawan bisa benar-benar hadir di momen itu, menghirup udara segar, merasakan suasana baru, dan melepaskan diri dari tekanan dunia digital.

BACA JUGA:Tidak Dianggap di Kantor Bisa Berdampak Besar bagi Kesehatan Mental

Beberapa destinasi wisata di Indonesia kini juga mulai menyesuaikan tren ini. Ada villa atau homestay yang menawarkan pengalaman “detoks digital”, dengan fasilitas minim koneksi internet agar pengunjung bisa fokus menikmati alam sekitar. Tidak sedikit juga agen perjalanan yang mempromosikan paket liburan bebas gadget sebagai daya tarik.

Selain menenangkan pikiran, silent travel ternyata juga membantu seseorang lebih menghargai lingkungan sekitar. Tanpa distraksi kamera, mata jadi lebih jeli memperhatikan detail: warna langit sore, aroma kopi lokal, hingga senyum ramah penduduk desa. Hal-hal kecil inilah yang sering luput ketika kita terlalu sibuk membuat dokumentasi.

BACA JUGA:Dari Fungsional ke Fashionable: Tren Tumbler Jadi Kesenangan Anak Muda

Meski begitu, silent travel bukan berarti anti media sosial sepenuhnya. Beberapa orang tetap membagikan potret liburannya, hanya saja dengan intensitas lebih rendah. Bagi mereka, keseimbangan adalah kunci: menikmati perjalanan tanpa terbebani tuntutan tampil sempurna di dunia maya.

Tren ini memberi pesan sederhana: tidak semua hal perlu diketahui orang lain. Ada kalanya, momen indah lebih bermakna saat hanya kita sendiri yang menyimpannya.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: