Kebersihan Sebagian Dari Iman Lebih Dari Sekadar Slogan
Ilustrasi-Foto: Shoppe-
Bandar Lampung RADARTVNEWS.COM Ungkapan "Kebersihan Sebagian dari Iman" sudah tidak asing lagi di telinga masyarakat Indonesia, khususnya umat Muslim. Lebih dari sekadar slogan yang kerap didengar di mimbar-mimbar dakwah atau lingkungan sekolah, kalimat ini sejatinya mengandung makna filosofis dan praktis yang sangat dalam, menyoroti pentingnya Kebersihan sebagai pilar fundamental dalam kehidupan seorang mukmin.
Dalam ajaran Islam, kebersihan tidak hanya terbatas pada aspek fisik semata, melainkan juga mencakup kebersihan hati, pikiran, dan lingkungan. Nabi Muhammad SAW sendiri telah memberikan teladan dan anjuran yang tak terhingga mengenai pentingnya menjaga kebersihan. Hadis-hadis beliau banyak yang secara eksplisit maupun implisit memerintahkan umatnya untuk senantiasa bersih, baik dalam beribadah maupun dalam kehidupan sehari-hari.
Dimensi Kebersihan dalam Islam
1. Kebersihan Fisik (Thaharah):
Aspek ini adalah yang paling kentara dan sering kali menjadi fokus utama. Thaharah, atau bersuci, merupakan syarat sahnya berbagai ibadah seperti salat dan tawaf. Wudu dan mandi wajib adalah contoh konkret dari praktik thaharah yang wajib dilakukan. Namun, kebersihan fisik tidak berhenti di sana. Menjaga kebersihan pakaian, tempat tinggal, dan lingkungan sekitar juga merupakan bagian integral dari kebersihan fisik yang diajarkan Islam. Lingkungan yang bersih tentu akan menciptakan suasana yang lebih nyaman, sehat, dan kondusif untuk beribadah maupun beraktivitas.
2. Kebersihan Hati dan Pikiran:
Ini adalah dimensi kebersihan yang lebih subtil namun tak kalah penting. Kebersihan hati mengacu pada pembersihan diri dari sifat-sifat tercela seperti dengki, iri, sombong, riya, dan ujub. Hati yang bersih akan memancarkan ketenangan, kedamaian, dan keikhlasan dalam setiap tindakan. Sementara itu, kebersihan pikiran berarti menjauhkan diri dari pikiran-pikiran negatif, prasangka buruk, dan segala hal yang dapat mengotori akal sehat. Dengan hati dan pikiran yang bersih, seseorang akan mampu berpikir jernih, berempati, dan mengambil keputusan yang bijak.
3. Kebersihan Lingkungan:
Islam sangat menekankan pentingnya menjaga kelestarian alam dan kebersihan lingkungan. Membuang sampah sembarangan, mencemari air, atau merusak pepohonan adalah tindakan yang bertentangan dengan ajaran Islam. Rasulullah SAW bahkan pernah bersabda bahwa menyingkirkan gangguan dari jalan adalah sedekah. Ini menunjukkan bahwa menjaga kebersihan dan ketertiban umum adalah bagian dari amal saleh yang berpahala.
BACA JUGA:Pemkab Gagal Contohkan Kebersihan
Mengapa Kebersihan Sebagian dari Iman?
Konsep "kebersihan sebagian dari iman" tidak hanya sekadar ungkapan puitis, melainkan memiliki dasar kuat dalam ajaran agama. Keimanan yang utuh tercermin dari perilaku dan kebiasaan sehari-hari, termasuk dalam menjaga kebersihan. Seorang yang benar-benar beriman akan menyadari bahwa tubuh ini adalah amanah dari Allah SWT yang harus dijaga dan dirawat. Lingkungan yang bersih juga merupakan cerminan dari penghormatan kita terhadap ciptaan-Nya.
Lebih jauh, kebersihan juga memiliki dampak positif pada kesehatan fisik dan mental. Lingkungan yang bersih mengurangi risiko penyakit, meningkatkan kualitas hidup, dan menciptakan suasana yang nyaman untuk beribadah dan berinteraksi sosial. Dengan tubuh yang sehat dan lingkungan yang nyaman, kekhusyukan dalam beribadah pun akan semakin meningkat.
Maka, sudah saatnya kita melihat slogan "Kebersihan Sebagian dari Iman" bukan hanya sebagai teori, melainkan sebagai panggilan untuk beraksi. Mari bersama-sama menjadikan kebersihan sebagai gaya hidup, dimulai dari diri sendiri, keluarga, hingga lingkungan sekitar. Dengan demikian, kita tidak hanya menunaikan perintah agama, tetapi juga berkontribusi dalam menciptakan masyarakat yang sehat, damai, dan sejahtera.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
