Marinir Lampung Pelopor dan Pengawal Budaya Menulis Alqur’an

Marinir Lampung Pelopor dan Pengawal Budaya Menulis Alqur’an

Sebagai garda terdepan matra laut menjaga keutuhan NKRI,prajurit marinir tidak hanya dituntut piawai dalam perperangan. sebagai prajurit harus memiliki karakter kuat dengan acuan utama al quran. Untuk itu, brigif tiga piabung menekatkan diri sebagai pelopor dan pengawal budaya menulis alquran. bagaimana proses pembinaan rohani bagi prajurit marinir lampung, Berikut Laporan Hendarto Setiawan. Suasana Masjid Al Bahri, pada Rabu 4 Mei 2016, tampak berbeda dari biasanya. Seluruh penjuru masjid di  markas Brigade Infanteri Tiga Piabung disesaki prajurit marinir. Di bagian dalam nyaris tidak ada saf kosong. Bahkan, sejumlah prajurit berseragam loreng mengisi teras di samping dan belakang masjid. Mereka tampak khusyuk menjalani program baca tulis Al Quran dengan metode follow the line. Setiap personil ditugasi menebali bacaan kitab suci umat muslim tersebut. Program ini memiliki manfaat tinggi. Karena dengan menuliskan ayat suci Al quran, setiap individu juga membaca dan mengoreksi tulisan dan tanda bacanya. Program ini merupakan hasil kerja sama antara Minhajul Kharomah dan Makobrigif -3 Marinir Piabung. Termasuk komitmen menulis dan membaca Alquran sebagai budaya Marinir Dikatakan Instruktur, Ajengan Deka bila tujuan dari kegiatan menulis dan membaca Alquran dengan metode FTL tersebut dimaksudkan guna membentuk karakter khususnya dilingkup prajurit Brigif-3 Marinir. Diharapkan pembentukan karakter yang tangguh untuk dapat membentengi Negara Kesatuan Republik Indonesia. Program ini diyakini mampu membangun karakter yang mutlak harus dimiliki oleh seorang prajurit antara blain Siddiq, Amanah,  Fathona dan Tabligh dan dijabarkan dalam 20 karakter.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: