BANNER HEADER DISWAY HD

Temuan Pil Narkotika dalam Bantuan Pangan Gaza, Picu Kekhawatiran Internasional

Temuan Pil Narkotika dalam Bantuan Pangan Gaza, Picu Kekhawatiran Internasional

--

RADARTVNEWS.COM – Warga Gaza dihebohkan dengan penemuan pil narkotika jenis oxycodone di dalam karung tepung bantuan yang didistribusikan ke wilayah tersebut. Temuan ini pertama kali diumumkan oleh Kantor Media Pemerintah Gaza pada akhir Juni 2025. 

Pil-pil tersebut ditemukan dalam paket bantuan pangan yang didistribusikan oleh Gaza Humanitarian Foundation (GHF), sebuah organisasi penyalur bantuan yang mendapat dukungan dari Amerika Serikat dan Israel.

Berdasarkan pernyataan resmi dari otoritas Gaza, pil oxycodone ditemukan dalam kondisi utuh di dalam karung tepung, dan sebagian lainnya diduga telah dicampur langsung ke dalam tepung tersebut. 

Oxycodone merupakan obat penghilang rasa sakit yang sangat kuat dan hanya boleh digunakan secara medis untuk pasien dengan nyeri berat, seperti penderita kanker. Namun, zat ini sangat adiktif dan berbahaya jika dikonsumsi tanpa pengawasan medis, karena dapat menyebabkan kecanduan, gangguan pernapasan, hingga kematian.

Seorang apoteker di Gaza, Omar Hamad, menegaskan bahwa temuan ini sangat mengkhawatirkan karena pil tersebut tidak hanya diselundupkan dalam karung, tetapi juga diduga telah tercampur dalam tepung sehingga berpotensi dikonsumsi tanpa disadari oleh masyarakat luas. 

Ia menyatakan, "Obat itu tidak hanya disembunyikan di dalam kantong tepung, tetapi tepung itu sendiri tampaknya tercampur dengannya".

Pemerintah Gaza secara tegas menuduh Israel dan Amerika Serikat bertanggung jawab atas insiden ini, menyebutnya sebagai bentuk kejahatan baru yang menargetkan kesehatan dan struktur sosial masyarakat Palestina. Mereka menilai tindakan ini sebagai upaya untuk menyebarkan kecanduan dan melemahkan ketahanan sosial warga Gaza dari dalam. 

Komite Anti-Narkoba di Gaza juga mengimbau seluruh warga untuk lebih waspada dan segera melaporkan jika menemukan zat asing dalam bantuan pangan, terutama dari pusat distribusi yang dikelola pihak luar.

PBB turut menyoroti insiden ini dan kembali mengecam penggunaan pangan sebagai alat agresi serta menuntut agar distribusi bantuan kemanusiaan dilakukan secara aman dan bebas dari ancaman bagi penerima bantuan.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: