Dampak Kebijakan Merdeka Belajar terhadap Siswa dan Guru

Dampak Kebijakan Merdeka Belajar terhadap Siswa dan Guru

Ilustrasi proses belajar mengajar guru dan murid-pinterest-

LAMPUNG, RADARTVNEWS.COM - Kebijakan Merdeka Belajar yang digagas oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia telah membawa perubahan besar dalam sistem pendidikan di Indonesia. Program ini bertujuan memberikan fleksibilitas kepada siswa, guru, dan sekolah dalam proses pembelajaran, sehingga tercipta suasana belajar yang lebih relevan dan bermakna. Namun, dampaknya terhadap siswa dan guru juga perlu untuk dipahami lebih mendalam.

Dampak terhadap Siswa

Pembelajaran Lebih Kontekstual

Salah satu fokus utama dari kebijakan ini adalah penghapusan ujian nasional sebagai penentu kelulusan dan menggantinya dengan Asesmen Kompetensi Minimum (AKM). Pendekatan ini membantu siswa untuk lebih fokus pada kemampuan berpikir kritis, literasi, dan numerasi yang relevan dengan kebutuhan dunia nyata.

BACA JUGA:Menjaga Warisan Leluhur: Eksplorasi Keindahan Budaya Lokal Indonesia

Kebebasan Memilih Jalur Belajar

Merdeka Belajar memberikan siswa kebebasan untuk mengeksplorasi minat dan bakat mereka. Dalam implementasinya, program seperti Kurikulum Merdeka memungkinkan siswa untuk memilih mata pelajaran yang sesuai kebutuhan dan minatnya. Hal ini meningkatkan motivasi dan kepuasan dalam belajar.

Kesetaraan Akses Pendidikan

Dengan fokus pada teknologi dan digitalisasi, kebijakan ini berupaya untuk menjangkau siswa di daerah terpencil melalui platform daring dan penguatan infrastruktur pendidikan. Namun, kesenjangan digital masih menjadi tantangan, terutama di wilayah yang sulit akses internet.

Dampak terhadap Guru

Perubahan Peran Guru

Dalam sistem Merdeka Belajar, guru dituntut untuk menjadi fasilitator daripada sekadar penyampai materi. Guru harus mampu merancang pembelajaran berbasis proyek, yang menuntut inovasi dan kreativitas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: