Guru Honor Ditahan Polisi Setelah Menegur Murid Nakal di Konawe Selatan

Guru Honor Ditahan Polisi Setelah Menegur Murid Nakal di Konawe Selatan

uru Supriyani ditahan, picu protes.-Instagram-

KONAWE SELATAN, RADARTVNEWS.COM - Seorang guru honor, Supriyani, ditahan oleh pihak kepolisian setelah menegur seorang muridnya yang dianggap nakal. 

Insiden ini terjadi di SDN Baito pada Rabu, 24 April 2024, dan telah memicu reaksi keras dari masyarakat serta komunitas pendidikan setempat.

Menurut keterangan Kapolres Konawe Selatan AKBP Febry Sam, penahanan Supriyani berawal dari laporan yang dibuat oleh orang tua murid yang juga merupakan anggota polisi, Aipda WH, Kanit Intelkam Polsek Baito. 

Aipda WH mengklaim bahwa tindakan Supriyani dalam menegur anaknya telah melanggar hukum.

“Laporan kami menunjukkan bahwa guru tersebut menggunakan kata-kata kasar dan agresif terhadap muridnya. Kami harus melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk menentukan apakah tindakannya telah melanggar undang-undang,” kata AKBP Febry Sam selaku Kapolres Konawe Selatan.

Penahanan Supriyani segera memicu gelombang protes dari para guru dan warga setempat. Banyak guru di SDN Baito mengancam untuk mogok mengajar jika Supriyani tidak segera dibebaskan.

Mereka menilai bahwa tindakan Supriyani hanyalah bagian dari tugasnya sebagai pendidik dan bukan sebuah pelanggaran.“Guru kami hanya sedang menjalankan tanggung jawab profesionalnya. 

Menegur murid nakal adalah salah satu cara efektif untuk membimbing mereka agar lebih fokus belajar,” ujar Ketua PGRI Kabupaten Konawe Selatan, Yuliati.

Para guru di SDN Baito juga mengeluarkan statemen solidaritas terhadap Supriyani. “Guru honor kami tidak boleh dihukum begitu saja. Kami akan terus mendukung Ibu Supriyani sampai ia dibebaskan,” kata Sekretaris PGRI Konawe Selatan, Andi Rasyid.

Selain itu, masyarakat sipil juga turut campur tangan dalam kasus ini. Banyak warga setempat yang datang ke markas polisi untuk menyerahkan petisi permintaan bebaskan guru honor tersebut. Petisi ini ditandatangani oleh ribuan warga yang menolak melihat profesor pendidikan dihina begitu saja.

“Sebagai warga lokal kami sangat prihatin melihat guru honor kami ditahan. Kami ingin supaya pihak kepolisian mempertimbangkan ulang keputusan mereka dan membebaskannya sebelum waktu yang lebih panjang lagi,” ujar Muhammad Arsyad, salah satu warga yang menandatangani petisi.

Insiden ini juga viral di media sosial dengan tagar #SaveIbuSupriyani. Banyak pengguna media sosial mengungkapkan dukungan mereka terhadap guru tersebut dan meminta agar pihak kepolisian segera membebaskannya. 

Pesan-pesan dukungan terus mengalir melalui berbagai platform, menunjukkan solidaritas masyarakat terhadap profesi guru.

“Terima kasih Ibu Supriyani atas dedikasinya sebagai seorang guru. Kami akan terus mendukung Anda sampai Anda dibebaskan,” tweet @Rasyidiyah22.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: