Daerah Terpencil Di Lampung, Warga Way Haru Gotong Motor Seberangi Muara Sungai

Daerah Terpencil Di Lampung, Warga Way Haru Gotong Motor Seberangi Muara Sungai

TERPENCIL : Warga gotong motor melintasi sungai tanpa jembatan.-Yayan Prantoso-

RADARTV — Di zaman canggih di mana tak ada lagi sekat – sekat perbedaan. Namun masih saja ada daerah terpencil di Provinsi Lampung yang tak tersentuh pembangunan.

Di tahun 2024 jelang 79 tahun Hari Kemerdekaan Republik Indonesia, masih ada sebuah daerah yang hidup terpencil dan terbelakang.

Masyarakat Pekon Way Haru Kecamatan Bangkunat, Kabupaten Pesisir Barat (Pesbar), terpaksa nekat menyeberangi aliran di muara sungai Way Penipahan wilayah Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS).

Muara sungai yang langsung menuju laut lepas Samuda Hindia ini, merupakan salah satu akses menuju empat Pekon di wilayah terpencil yakni Pekon Bandar Dalam, Way Tiyas, Siring Gading dan Pekon Way Haru, Kecamatan Bangkunat.

Peratin Way Haru, Dian Setiawan, mengatakan, masyarakat Pekon Way Haru yang menyeberang di muara sungai Way Penipahan di kawasan hutan TNBBS penghubung ke daerah terisolir di wilayah itu karena tidak ada akses jembatan, dan hanya mengandalkan rakit untuk penyeberangan. 

”Biasanya pakat rakit, motor naik rakit. Nah, karena kondisi aliran muara sungai itu banjir, sehingga tidak dapat menggunakan rakit untuk menyeberangi muara sungai itu. Maka terpaksa digotong beramai – ramai,” kata Dani, Sabtu 29 Juni 2024.

Karena itu, warga terpaksa menyeberangi sungai dan menggotong sepeda motor secara bergantian. Dijelaskannya, muara sungai yang diseberangi saat kondisi sedang banjir itu dengan panjang sekitar 110 meter dan kedalaman sungai bervariasi sekitar setinggi lutut hingga perut orang dewasa. 

Kondisi tersebut tentunya sangat membahayakan masyarakat, dan juga masyarakat cukup khawatir saat nekat menyeberangi muara sungai yang memang langsung menuju laut lepas.

“Kekhawatiran masyarakat tentunya banyak, selain aliran sungai yang langsung menuju ke laut. Masyarakat juga khawatir akan adanya hewan buas di muara sungai tersebut seperti buaya,” jelasnya.

Masih kata dia, masyarakat yang ada di daerah terpencil seperti di Pekon Way Haru tentunya sudah cukup lama mendambakan akses jembatan penyeberangan maupun akses jalan diwilayah tersebut agar segera mendapat perhatian dari Pemkab setempat untuk dilakukan pembangunan. 

Setidaknya, akses masyarakat yang ada di empat Pekon tersebut bisa lebih mudah, dan tidak lagi terkendala seperti sekarang ini.

“Sudah lama masyarakat mendambakan adanya pembangunan diwilayah ini, khususnya pembangunan terhadap akses jalan dan jembatan, karena memang kondisinya masih sangat menyulitkan masyarakat dalam kegiatan sehari-hari,” tandasnya.

Komitmen Kepala Daerah 

Jelang pilkada serentak tahun 2024, masyarakat sangat butuh sosok kepala daerah yang mau memperjuangkan hak rakyat. Bukan selama ini hanya sekadar janji kampanye.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: