KOLOM : Perubahan Lingkungan Mempengaruhi Teori Evolusi

KOLOM : Perubahan Lingkungan Mempengaruhi Teori Evolusi

ilustrasi teori evolusi-Foto : kemendikbud.go.id-

Teori yang dikenalkan oleh Jean- Baptiste Lamarck dengan “use and disuse”, Menurut Lanmarck bagian tubuh makhluk hidup dapat berubah baik ciri, sifat, dan karakternya karena pengaruh lingkungan hidupnya. 

Dimana jika bagian tubuh dari makhluk hidup selalu atau sering digunakan, maka bagian tersebut makin lama dapat berubah sehingga sesuai untuk digunakan pada lingkungan tersebut. 

Namun observasi dan logika menimbulkan beberapa keberatan besar terhadap konsep Lamarck yang dimana sifat-sifat yang diperoleh selama hidup suatu organisme tidak dapat diwariskan kepada keturunannya.

Secara keseluruhan, evolusi adalah hasil interaksi yang kompleks antara faktor genetik dan non-genetik yang mempengaruhi sifat-sifat organisme dan bagaimana sifat-sifat ini diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya. 

Seleksi alam adalah salah satu mekanisme utama yang mendorong evolusi, sebuah konsep yang pertama kali dikemukakan secara rinci oleh Charles Darwin dan Alfred Russel Wallace. 

Seleksi alam merupakan proses di mana individu dengan sifat- sifat yang lebih cocok untuk lingkungan mereka lebih mungkin untuk bertahan hidup dan menghasilkan keturunan. 

Sifat-sifat yang menguntungkan ini diwariskan ke generasi berikutnya, sehingga secara bertahap sifat-sifat tersebut menjadi lebih umum dalam populasi. 

Prinsip-prinsip dasar pada seleksi alam antara lain, Variasi dalam populasi, reproduksi diferensial, keturunan dengan modifikasi dan adaptasi.

Contoh Seleksi Alam :

Sebelum Revolusi Industri, kebanyakan kupu- kupu Biston betularia di Inggris berwarna terang, yang membantu mereka berkamuflase di pepohonan. 

Setelah pepohonan menjadi gelap karena polusi, kupu-kupu yang lebih gelap menjadi lebih umum karena mereka lebih sulit dilihat oleh predator.

Evolusi melalui adaptasi adalah proses di mana organisme menjadi lebih cocok dengan lingkungannya melalui perubahan bertahap dalam sifat-sifat yang diwariskan, perubahan sifat atau perilaku yang meningkatkan peluang bertahan hidup dan reproduksi. 

Adaptasi dapat terjadi pada berbagai tingkat, mulai dari perubahan fisiologis dan morfologis hingga perilaku dan ekologi. 

Populasi manusia juga berbeda dalam penampilan fisik dan ciri fisiologinya. Spesies dapat menunjukkan variasi sifat fenotipik yang merupakan hasil dari variasi genetik. 

Sebagai anggota spesies yang sama, semua manusia mempunyai banyak adaptasi terhadap berbagai kondisi. Dibawah ini merupakan contoh adaptasi evolusi berdasarkan morfologi sebagai berikut:

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: