Warga Rekam Detik Letusan Kawah Keramikan Suoh Lampung Dari Jarak 100 Meter, Kabur Sambil Berzikir

Warga Rekam Detik Letusan Kawah Keramikan Suoh Lampung Dari Jarak 100 Meter, Kabur Sambil Berzikir

PROSES LETUSAN : Salah satu gambar amatir milik warga yang merekam proses letusan.-warga tangkap layar-

RADARTV – Warga merekam aktivitas vulkanologi detik – detik letusan Kawah Keramikan, Kecamatam Suoh, Kabupaten Lampung Barat, Provinsi Lampung, Jumat 24 Mei, pukul 8.30 WIB.

Seorang petani sedang menggarap lahan sawah kaget karena lokasi letusan hanya berjarak 200 meter atau setengah kilo meter.

Sontak, sang petani langsung mengeluarkan ponsel dan langsung merekam aktivitas letusan sambil melantunkan zikir. 

”Subhanallah, walhamdulillah, walailahaillah, waallahuakbar,” kata dia.

Dengan nafas terengah – engah, sejumlah petani ini terus menjauh dari pusat letusan. ”Letusane, njebluke (meletus, meledak),” ujarnya dalam Bahasa Jawa.

Seraya dia melantunkan zikir,” La hawla wala quwata ilabillah, hil aliyil adzim,” sambungnya. 

”Ini ges, letusane mbledos,” lanjutnya sambil terengah engah. 

Setelah itu, beberapa petani ini berhenti tak melanjutkan aktivitas di sawah dan memilih pulang. Seketika dia membagikan video dan foto – foto yang sontak langsung viral itu.

BACA JUGA: Warga Gempar Kawah Keramikan Suoh Meletus, Diiringi Kepulan Asap Tebal Mirip Wedhus Gembel

Dari kesaksikan warga ada tiga kali letusan hebat. Pertama letusan disertai pasir kasar menyembur dari lobang kawah. Kemudian letusan disertai lahar menyembur dan ketiga asap tebal membumbung ke angkasa membentuk kolom hingga jarak 1 kilometer. 

Warga Diimbau Tak Dekati Kawah Keramikan

Sementara itu, Balai Besar Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (BB-TNBBS), Bidang Wilayah II Liwa, Resort Suoh mengimbau masyarakat untuk tetap meningkatkan kewaspadaan. 

Kepala TNBBS Bidang Wilayah II Liwa San Andre Jatmiko, melalui Kepala TNBBS Resort Suoh Sulki, mengimbau masyarakat yang memiliki lahan garapan di sekitar kawah keramikan untuk menghentikan aktifitasnya terlebih dahulu.

"Kepada masyarakat untuk waspada, yang memiliki lahan garapan di sekitar lokasi agar menjauh dan menghentikan aktifitasnya sampai benar-benar aman, karena tidak tahu letusan susulan terjadi kapan," ungkap Sulki.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: