Empat Tokoh Muda di Balik Gerakan Mahasiswa 66, Tokoh Ketiga Pernah Difilmkan

Empat Tokoh Muda di Balik Gerakan Mahasiswa 66, Tokoh Ketiga Pernah Difilmkan

Peristiwa Tritura-Foto : Dok-

RADAR TV – Pasca Kemerdekaan Republik Indonesia, beberapa organisasi melancarkan berbagai aksinya untuk mendorong pemerintah agar bergerak cepat dalam menjaga kestabilan negara. Salah satu aksi yang tercatat dalam sejarah adalah Gerakan Angkatan 66.

Gerakan 66 disebut juga sebagai Hari Tritura (Tiga Tuntutan Rakyat) yang diperingati setiap tanggal 10 Januari sebagai puncak gerakannya. 

Gerakan ini merupakan gelombang aksi mahasiswa kedaerahan yang dilakukan secara besar-besaran yang terjadi pertama kali di Indonesia. Peristiwa momentum itu dikenal sebagai tonggak sejarah lahirnya Pemerintah Orde Baru.

Gelombang aksi tersebut dilancarkan oleh ribuan mahasiswa dengan menggelar demonstrasi. Para mahasiswa dan pemuda dalam aksi itu turun ke jalan secara langsung lantaran lambatnya pemerintahan Orde Lama dan tidak adanya ketegasan terhadap PKI yang pada saat itu dianggap sebagai biang dari kerusuhan Gerakan 30 September 1965. 

Aksi mahasiswa ini diprakarsai oleh Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia (KAMI). Diikuti oleh beberapa organisasi, seperti Kesatuan Aksi Pelajar Indonesia (KAPI), Kesatuan Aksi Pemuda Pelajar Indonesia (KAPPI), Kesatuan Aksi Buruh Indonesia (KABI), Kesatuan Aksi Sarjana Indonesia (KASI), Kesatuan Aksi Wanita Indonesia (KAWI), dan Kesatuan Aksi Guru Indonesia (KAGI), serta dengan dukungan penuh oleh Tentara Nasional Indonesia (TNI).

Lalu siapa saja tokoh muda dibalik gerakan mahasiswa tahun 1966 atau lebih dikenal dengan Gerakan Mahasiswa 66 berikut hasil rangkuman dari berbagai sumber :

1. Hasanuddin

Hasanuddin merupakan Pahlawan Amanat Pembelaan Rakyat (AMPERA) pertama di Indonesia. Ia adalah mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Lambung Mangkurat yang gugur terkena tembakan dalam aksi demonstrasi tersebut tepatnya di Banjarmasin pada 10 Februari 1966.

Untuk mengenang perjuangannya, dibangunlah sebuah masjid di kota Banjarmasin dengan nama Masjid Hasanuddin Madjedi yang dibangun pada tahun 1986. 

2. Arif Rahman Hakim

Arif merupakan mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Ia gugur karena ditembak saat demosntrasi sedang berlangsung. Tembakan itu berasal dari salah satu anggota Pomdam yang bertugas di Garnisun Tetap I/Jakarta.

Untuk mengenang perjuangan Arif, namanya diabadikan sebagai nama tempat, seperti Perpustakaan Arif Rahman Hakim di Masjid Mubarak Padang, Masjid di Kampus Salemba, dan di salah satu stasiun radio swasta di Jakarta.

3. Soe Hok Gie

Sok Hok Gie adalah seorang aktivis keturunan Tionghoa-Indonesia yang menentang pemerintahan Soekarno dan Soeharto. Ia lahir pada 17 Desember 1942 di Jakarta. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: