SERBA PORANG

SERBA PORANG

PECEL PORANG-jto-

Saat yang sama saya membaca tomprang warung kecil dengan tulisan ''Pecel Porang'' yang cukup mencolok. 

''Stop Pak. Ayo kita makan bareng di sini saja,'' kata saya sambil mengarahkan telunjuk ke warung itu.

''Gak jadi ke Pecel 99?'' tanyanya.

''Sepertinya ini lebih menarik. Saya belum makan pecel porang,'' jawab saya.

Porang adalah tanaman umbi-umbian dari spesies Amorphophallus muelleri. Porang dikenal juga dengan nama iles-iles dan suweg. Di Jepang, tepung porang menjadi bahan baku makanan shirataki. Dalam produksi mi, tepung porang digunakan sebagai campuran tepung terigu agar tekstur mi mengembang ketika dimasak dan lembut saat dikonsumsi.

''Pecel porang masih ada. Tapi nasi porang sudah habis. Hanya ada nasi beras,'' kata Bu Lilik, pemilik warung.

Pecel porang ternyata sama dengan pecel pada umumnya. Hanya sambalnya menggunakan tambahan porang. Karena porang tidak memiliki rasa dan aroma, saya akhirnya gagal menemukan keunikan rasa pecel porang. Mungkin akan berbeda kalau nasinya porang, bukan nasi beras.  

''Kami juga menyediakan dawet porang,'' kata Bu Lilik.

Dawet porang adalah dawet yang cendolnya terbuat dari tepung porang. Pada umumnya, cendol dibuat dari tepung umbi garut (kerut). Logikanya, kandungan glucomanan pada porang akan membuat cendol itu lebih lembut.

Ternyata benar. Dawet porang lebih enak dibanding dawet biasa. Benar-benar lembut dan lumer di lidah. Segelas ternyata kurang.

''Siapa yang bikin dawet porang?'' tanya saya.

''Dawet itu buatan saya sendiri. Di Madiun baru saya yang menjual dawet porang,'' jawab Bu Lilik.

Keahlian Bu Lilik membuat dawet porang dikuasai dua tahun lalu, melalui pelatihan yang diselenggarakan Pendekar, nama komunitas UMKM Porang di Madiun. Setiap peserta diarahkan pelatih untuk memproduksi satu jenis makanan berbahan porang. Produk itu kemudian dipasarkan bersama-sama. 

''Sambal porang ini diproduksi UMKM lain. Krupuk porang diproduksi UMKM yang lain lagi. Es krim porang dibuat UMKM lain lagi. Semua bisa dibeli di sini,'' papar Bu Lilik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber:

Berita Terkait