Sisir Laut 10 Kilometer, Tim SAR Gabungan Belum Temukan Keberadaan Bocah Tenggelam

Sisir Laut 10 Kilometer, Tim SAR Gabungan Belum Temukan Keberadaan Bocah Tenggelam

160 personel dilibatkan untuk melakukan pencarian AT (6).(dis)--

RADARTV - Empat hari tim SAR gabungan melakukan pencarian Alfian Tama (AT) namun petugas belum menemukan keberadaan bocah berusia 6 tahun ini. AT dilaporkan tenggelam di pesisir pantai Bumi Waras, Bandar Lampung, Jumat pagi (26/1/24)

Tim SAR membagi anggota kedalam empat kelompok tim pencarian menyisir wilayah sejauh lebih dari sepuluh kilometer, dan mengerahkan  penyelam guna mendapatkan titik terang keberadaan AT. 

Komandan Tim Basarnas Lampung Heri Ansoni mengatakan, dalam pencarian, terdapat beberapa kemungkinan yang terjadi terhadap Alfian saat tenggelam, salah satunya tertahan di lumpur, atau terbawa arus air laut yang cukup deras saat peristiwa terjadi. 

"Beberapa kemungkinan yang terjadi, salah satunya tertahan di lumpur atau terbawa arus air laut yang cukup deras saat peristiwa terjadi," ungkapnya.

BACA JUGA:Modus Angkut Pasien, Sopir Ambulan RSUD Demang Sepulau Raya Lampung Curi 63 Tabung Oksigen Senilai Rp189 Juta

Tim gabungan akan terus mengupayakan pencarian hingga dapat diketemukan, dengan memperluas area pencarian yang juga melibatkan masyarakat setempat. 

Berdasarkan prosedur operasi standar, tim akan terus melakukan pencarian anak tenggelam selama tujuh hari sebelum akhirnya dihentikan.

Sebelumnya diberitakan, AT warga Jalan Ikan Kiter, Kelurahan Kangkung, Kecamatan Bumi Waras Waras, Bandar Lampung tenggelam di pantai di pesisir pantai Bumi Waras, Jumat pagi 26 Januari 2024.

AT dilaporkan terbawa arus dan tenggelam saat sedang berenang bersama teman temannya sekira pukul 9:30 Wib.

Petugas SAR gabungan yang melakukan pencarian usai menerima laporan, menemukan pelampung yang terbuat dari styrofoam yang digunakan korban. Hingga Jumat petang korban belum ditemukan.

BACA JUGA:Sosok ‘Mak Nyak’ Si Doel Jadi Jadi Google Doodle Hari Ini, Ini Alasannya

Yani salah seorang warga yang berada di lokasi, menjelaskan sebelum tenggelam korban sempat berenang di pinggir pantai dan menggunakan styrofoam.

"Berenang pakai  styrofoam tapi arus air laut lagi kencang korban terbawa hingga ke perairan dalam," jelas Yani.(*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: