Dikecam, Tank Israel Tembak Penampungan Pengungsi PPB di Gaza, 9 Warga Sipil Wafat
keluarga korban tampak berduka di depan jasad keluarganya yang tewas akibat serangan keji militer Israel-Foto : Tangkapan Layar roya news-
RADAR TV – Agresi militer Israel terus berlanjut dan kembali memakan korban. Terbaru, tentara Israel menembak tempat penampungan PBB di kota utama Khan Yunis di Gaza selatan.
Setidaknya dalam invasi militer Israel tersebut 9 orang warga sipil dilaporkan tewas akibat kejadian ini.
Mengutip dari berbagai laporan media luar negeri, Direktur UNRWA di Gaza, Thomas White mengatakan peluru tank menghantam gedung yang menampung sedikitnya 800 orang.
Tak hanya mengakibatkan korban tewas, agresi militer Israel tersebut mengakibatkan 75 orang dilaporkan luka-luka.
"Dua peluru tank menghantam gedung yang menampung 800 orang - kini dilaporkan 9 orang tewas dan 75 orang terluka," kata Thomas White, direktur UNRWA di Gaza, di X.
Menanggapi aksi tersebut, Ketua UNRWA, Philippe Lazzarini, mengutuk serangan itu dan mengatakan jumlah korban tewas kemungkinan akan bertambah.
"Sekali lagi secara terang-terangan mengabaikan aturan dasar perang," kata Lazzarini di X, seraya menambahkan bahwa kompleks tersebut telah ditandai dengan jelas sebagai fasilitas PBB, dan koordinatnya telah dibagikan kepada pihak berwenang Israel.
Setelah peristiwa penyerangan itu, disebutkan jika tim dari UNRWA dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) kini berusaha mencapai tempat penampungan, yang telah diblokir selama dua hari.
Setelah mendapat kecaman Amerika Serikat, Israel kemudian membantah laporan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang menyebut tank-tank militernya menyerang sebuah kompleks besar PBB yang menampung para pengungsi Palestina di Khan Younis, Jalur Gaza.
Bahkan Tel Aviv menuduh Hamas sebagai dalang di balik serangan yang disebut menewaskan sembilan orang itu.
Militer Israel, dalam pernyataannya, membantah pasukannya bertanggung jawab dan menuding Hamas yang mungkin melancarkan serangan tersebut.
Diketahui serangan yang, menurut PBB, menghantam pusat pelatihan kejuruan yang digunakan untuk menampung 30.000 pengungsi di Khan Younis, kota utama di Jalur Gaza bagian selatan itu menuai kecaman langka dari Amerika Serikat (AS), sekutu Israel.
Diketahui agresi militer Israel hingga upaya genosida yang dilakukan terhadap warga Palestina di Jalur Gaza sudah berlangusng selama 111 hari hingga hari ini, Kamis (25/1/2024) sejak 7 Oktober 2023 lalu.
Tak hanya mengakibatkan korban jiwa warga sipil di pemukiman warga, aksi pembantaian yang dilakukan militer israel menyasar fasilitas publik seperti rumah sakit, pusat Pendidikan hingga rumah ibadah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: