Bukan Cuma Negara, Mendaki Gunung juga Butuh Pemimpin, Berikut Beberapa Kriterianya

RADARTV - Seorang 'bos' belum tentu 'pemimpin'. Kalimat itu sering terlontar saat obrolan atau diskusi terkait pemimpin dan kepemimpinan.

Secara struktural dan fungsional, pemimpin dan kepemimpinan adalah kesatuan kata yang tak terpisahkan: selalu ada pemimpin dalam sebuah kepemimpinan.

Kepemimpinan bukan hal yang mudah. Penuh ujian dan tantangan. Dibutuhkan bakat, pengetahuan dan pengalaman untuk menjadi atau menemukan sosok seorang pemimpin.

Dalam salah satu teori dasar kepemimpinan, yakni Teori Kontingensi berpendapat, bahwa ada tiga faktor yang berperan dalam proses perkembangan seseorang menjadi pemimpin, yaitu:

1. Bakat kepemimpinan
2. Pengalaman pendidikan dan latihan kepemimpinan yang dimiliki
3. Kegiatan pengembangan bakat kepemimpinannya

Ada banyak pemimpin dalam kehidupan sosial masyarakat, diantaranya: pemimpin negara, perusahaan, organisasi dan pemimpin rumah tangga. Pun dalam mendaki gunung, dibutuhkan seorang pemimpin atau leader dalam kegiatan luar ruang yang menantang nyali ini.

Leader dalam pendakian adalah seseorang yang memimpin ketika mendaki gunung. Posisi ini sebaiknya ada saat pendakian dilakukan dengan jumlah pendaki yang banyak. Minimal lebih dari tiga orang dalam satu kelompok pendaki.

Saat mendaki gunung, seorang leader memiliki peran penting dan tanggung jawab yang besar. Ia dipilih dengan kesepakatan bersama dari para pendaki yang berada dalam satu tim atau rombongannya.

Dalam pendakian, seorang leader harus mampu mengambil keputusan terbaik dengan cepat dan tepat. Ia mesti bisa mengarahkan dengan jelas, termasuk memberi dukungan moril pada setiap pendaki. Bahkan, sesekali harus memberi tips, trik dan teknik pendakian yang baik. Terutama kepada para pendaki pemula yang dipimpinnya.

Mengingat peran dan tanggung jawabnya, memilih leader tak boleh sembarangan. Sebagai pertimbangan, berikut beberapa kriteria untuk memilih seorang pemimpin saat akan mendaki gunung:

• Mengetahui medan dan jalur pendakian, terutama kondisi gunung yang akan didaki : utamakan seseorang yang berpengalaman dalam mendaki gunung.
• Memiliki fisik, mental dan semangat juang yang tinggi.
• Mengetahui dan memahami navigasi (peta, arah, dll) agar mampu mengambil keputusan yang cepat dan tepat terkait medan dan jalur pendakian.
• Mampu dan mau bertanggung jawab pada rombongan dan dirinya sendiri. Termasuk memiliki kedewasaan dan kesabaran yang lebih agar 'cakap' menghadapi berbagai situasi dan kondisi.
• Memiliki kemampuan komunikasi yang baik. Ia bisa memilih kata-kata dan kalimat yang tepat saat berkomunikasi. Hal ini bisa berpengaruh pada semangat dan kondisi mental para pendaki dalam timnya.
• Memiliki pengetahuan, pengalaman dalam penggunaan peralatan mendaki.
• Mampu mencairkan suasana dengan tetap menjaga konsentrasi para pendaki selama dalam pendakian. Baik di saat naik hingga turun gunung.
• Responsif dalam bertindak dan mampu mengatasi keluhan setiap pendaki yang dipimpinnya. Hal ini dapat mencegah pengaruh buruk pada anggota yang lain.
• Memiliki pengetahuan dan pemahaman serta tanggap dalam melakukan pertolongan apabila terjadi hal yang tak diinginkan.

Terlepas dari jabatan, pendidikan atau sukunya, sesungguhnya setiap orang adalah pemimpin, minimal pemimpin bagi dirinya sendiri. Pemimpin yang bisa mengayomi, melindungi dan menjadi teladan bagi yang dipimpinnya.

“Setiap kalian adalah pemimpin, dan setiap pemimpin akan dimintai pertanggungjawaban atas yang dipimpinnya.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim).

BACA JUGA: Berbagi Tugas Penting Dalam Tim Ketika Mendaki Gunung

Secara keseluruhan, dengan kemampuan, pengetahuan dan pengalaman yang dimilikinya, seorang pemimpin atau leader harus berupaya keras membawa timnya menuju puncak dengan aman dan lancar. Bahkan sampai kembali ke rumah masing-masing dalam keadaan sehat dan selamat. (*)

BACA JUGA: Bukan Jalan-Jalan Biasa. Perhatikan 5 Hal Ini Sebelum Mendaki Gunung.

Sumber: