MUI Nilai Zulhas Berpotensi Lakukan Pelecehan Agama Islam

MUI Nilai Zulhas Berpotensi Lakukan Pelecehan Agama Islam

Zulkifli Hasan Menteri Perdagangan yang juga Ketua Umum PAN-Tangkapan layar X-Tangkapan layar X

RADARTV – Video kontroversi Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Zulhas) diduga melecehkan gerakan salat telah melukai hati umat Muslim. 

Untuk diketahui, dalam rapat kerja nasional (Rakernas) Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI), Zulhas menyatakan secara terbuka dan terang – terangan, dalam kondisi sadar menyebut adanya kelompok fanatis terhadap pasangan capres - cawapres Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka, sehingga ketika menjalankan salat tidak berani mengucapkan 'Amin' begitu imam selesai membaca Surat Al Fatihah.

"Jadi kalau salat maghrib, baca Alfatihah, wa lad-daallin.. ada yang diam sekarang pak. Ada yang diam. Iya pak'e pada diam. Saking cintanya sama pak Prabowo", ujarnya dalam video yang viral. 

KH Muhyiddin Junaidi, Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyoroti potensi pelecehan terhadap agama. Muhyiddin mengungkapkan kekhawatiran atas dampak dari pernyataan tersebut.

BACA JUGA:Ramai Elemen Islam Desak Mabes Polri Segera Tangkap Zulkifli Hasan

Jikalau dikaji dari aspek hukum sudah masuk dalam kategori penistaan agama dan bagian daripada upaya memperolok serta mempermainkan agama demi kepentingan politik.

Menurut Muhyiddin, pelecehan terhadap agama hanya akan memperkuat kesan bahwa pendukung Prabowo Subianto—pasangan capres yang disebut dalam konteks ini—adalah kelompok yang menghalalkan segala cara demi mencapai tujuan politik mereka.

Muhyiddin sudah mengajukan permohonan kepada MUI agar segera memanggil Zulhas untuk memberikan klarifikasi terkait pernyataannya.

"Jika klarifikasi tidak diberikan, banyak pihak berpotensi mengadukan Zulhas karena dianggap telah menistakan agama Islam," tukasnya.

Menyikapi pernyataan kontroversial ini, Muhyiddin melihatnya sebagai hasil dari perilaku dan pernyataan Prabowo Subianto yang kontroversial, terutama yang terkait dengan ungkapan 'ndasmu etik'.

Pelecehan terhadap ajaran agama sebagai candaan dan cemoohan adalah hal merugikan. Dengan sikap kontroversial seperti ini, Muhyiddin menyimpulkan kelompok pendukung Prabowo Subianto terlihat kehilangan akal sehat.

BACA JUGA:Kelakar Pinggir Jurang, Ketum PAN Zulkifli Hasan Dirujak Netizen

”Mereka dianggap telah memutarbalikkan fakta, menjadikan agama sebagai bahan candaan, dan melakukan distorsi demi keuntungan sesaat,” jelasnya.

Bersiap Unjuk Rasa 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: