Bukan Flek Hitam dan Kerutan, Ini Dia Tiga Masalah Kulit Utama Orang Indonesia

Bukan Flek Hitam dan Kerutan, Ini Dia Tiga Masalah Kulit Utama Orang Indonesia

HARUS TAHU : Inilah masalah utama kulit orang Indonesia.-antara.com-

RADARTV – Orang Indonesia sebagian besar tak menjadikan flek hitam dan kerutan wajah sebagai masalah utama kulit. Masalah utama kulit yang banyak dikeluhkan adalah pembesaran pori (cheek sebaceous pores), garis lipatan leher (horizontal neck folds), dan garis senyum (nasolabial folds).

Hal ini mengemuka dalam ekspos hasil penelitian genom kulit oleh perusahaan teknologi produk kecantikan PT Paragon Technology and Innovation (ParagonCorp). 

Skin genomic research atau penelitian genom kulit merupakan penelitian kompleks, di Indonesia.  ”Penelitian genomik ini merupakan pertama pada kulit masyarakat Indonesia dengan skala besar,” ujar Global Group Head Brand Development ParagonCorp Alif Kartika di Jakarta X Beauty (JXB), Jakarta, akhir pekan lalu.

Diungkapkanya  terdapat 11 masalah kulit utama spesifik paling sering dialami orang Indonesia. Penelitian dilakukan atas 515 subjek (150 pria dan 365 wanita) terdiri delapan kelompok etnik terbesar di Indonesia. Meliputi Jawa, Madura, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua. 

ParagonCorp mengidentifikasi permasalahan kulit seperti bintik pigmen, kerutan sudut bibir, leher kendur, kerutan bawah mata, kantung mata, kerutan dahi, kerutan interokular, dan lipatan nasolabial.

Dari penelitian genom kulit diharapkan dapat memberi pemahaman lebih baik tentang mekanisme genetik penuaan kulit dan keragaman genetik di berbagai etnis di Indonesia, memungkinkan bisnis kecantikan untuk menciptakan produk yang sesuai dengan masalah-masalah tersebut ke depannya.

Penelitian genom kulit mengeksplorasi DNA, gen, dan variasi genetik terkait dengan karakteristik, fungsi, dan kondisi kulit. ParagonCorp sejak 2021 melakukan studi tersebut, berkolaborasi dengan ahli genom dan sejumlah dermatolog.

Paragon memiliki komitmen menciptakan produk berkualitas, tidak hanya mengikuti tren atau keuntungan semata. ”Kami ingin selalu mendampingi dan menjawab kebutuhan masyarakat Indonesia," jelas Alif Kartika, Global Group Head Brand Development ParagonCorp.

Yulia Ariani Aswin, pakar genomic yang terlibat dalam penelitian ini mengatakan di tahun pertama penelitian diisi dengan studi literatur.

"Tahun pertama kami isi dengan studi literatur dari berbagai populasi, dari barat, Asia bagian timur, Afrika. Dari situ, kami bikin semacam referensi, tahun kedua baru meneliti genom," ucapnya.

Lantas, bagaimana cara mereka menelitinya? 

"Sel diambil dari yang paling mudah dari liur, rongga mulut bagian pipi dalam. Dari situ, kami teliti dan bisa tahu misalnya dokter Yulia bakatnya alergi terhadap retinol, mudah flek hitam, genom itu bisa memandu kita," jelasnya.

Masalah Utama Kulit Orang Indonesia

Berdasarkan Skin Genomic Research yang dilakukan oleh ParagonCorp, ditemukan bahwa permasalahan kulit yang paling sering dialami masyarakat Indonesia adalah pembesaran pori (cheek sebaceous pores), garis lipatan leher (horizontal neck folds), dan garis senyum (nasolabial folds).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: