asn

Total 30 Pelajar Diperiksa, Seorang Pelajar SMK 2 Mei Terduga Penganiayaan Sudah Diamankan

Total 30 Pelajar Diperiksa, Seorang Pelajar SMK 2 Mei Terduga Penganiayaan Sudah Diamankan

suasana SMK BLK Pasca Peristiwa Tawuran yang mengakibatkan meninggalnya siswa--radartv.disway.id

RADARTV - Total ada 30 pelajar dari sejumlah SMK diperiksa oleh Polsek Sukarame, Bandar Lampung. Pemeriksaan dilakukan hingga Rabu 1 November 2023 dinihari.

Menariknya ada seorang pelajar SMK 2 Mei Bandar Lampung sudah diamankan oleh Polsek Sukarame. BV, masih berstatus terduga penganiayaan hingga menyebabkan hilangnya nyawa seseorang.  

Remaja berdomisili di Jatimulyo, Kabupaten Lampung Selatan ini sudah ditahan untuk dimintai keterangan lebih lanjut. Sejumlah informasi menyebutkan BV bukanlah pelaku utama. Saat ini, kepolisian tengah memburu pelaku utama yanhg identitasnya sudah dikantongi.     

BV diduga terlibat dalam tawuran yang menewaskan nyawa GIZ. Siswa kelas 12 jurusan Teknologi Komputer dan Jaringan (TKJ) SMK Bina Latih Karya (BLK) Bandarlampung ini berstatus praktik kerja lapangan (PKL).

Kapolsek Sukarame Kompol Warsito memastikan pelajar tersebut diamankan di kediamannya dan langsung diproses untuk dimintai keterangan. BV diamankan menyusul serangkaian penyelidikan, olah TKP serta keterangan saksi-saksi.

"Setelah penyelidikan, kami mendapatkan informasi diduga pelaku dan langsung kami jemput malam itu," ujar Kapolsek Sukarame.

Status pelajar tersebut bukan pelaku utama, melainkan ikut terlibat dalam aksi tawuran dan sempat menganiaya korban.

”Identitas pelaku utama sudah kami kantongi dan dalam proses pengejaran," ujarnya.

Kepala SMK 2 Mei Bantah Keterlibatan Siswanya

Sebelumnya, sehari setelah pecah kasus tawuran hingga menyebabkan korban tewas. Kepala SMK 2 Mei Bandarlampung Muhyidin didampingi Bhabinsa, dan Wakil Kepala Bidang Humas SMK 2 Mei Kisworo buru-buru membantah keterlibtan siswanya dalam tawuran maut itu.

Pihak sekolah memandang perlu memberikan klarifikasi sekaligus meluruskan informasi karena menyangkut nama baik dan kenyamaan sekolah. ”Bahwa SMK 2 MEI tidak terlibat tawuran dengan SMK BLK,” tegas Muchyidin.

Saat peristiwa, tidak ada satupun siswa SMK 2 Mei terlibat tawuran apalagi sebagai pelaku penganiayaan. Dalam sejumlah pemberitaan terpampang foto korban meninggal dunia dengan kondisi banyak luka sabetan senjata tajam. 

“Jadi sekali lagi kami sampaikan bahwa sekolah kami tidak terlibat tawuran dengan SMK BLK pada Senin sore, 30 Oktober 2023) kemarin,” tegasnya.

Senada disampaikan Wakasek Kisworo. Dia meminta masyarakat, media, dan instansi terkait agar memaklumi klarifikasi ini dan memahami informasi yang disampaikan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: