Siswa Meninggal Akibat Tawuran, Kepsek SMK BLK : Bukan Tawuran Tapi Pengroyokan

Siswa Meninggal Akibat Tawuran, Kepsek SMK BLK : Bukan Tawuran Tapi Pengroyokan

suasana SMK BLK Pasca Peristiwa Tawuran yang mengakibatkan meninggalnya siswa--radartv.disway.id

Menanggapi meninggalnya salah satu siswanya, Kepala Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) BLK Bandar Lampung Riyanto membenarkan bahwa GIZ (17), korban penganiayaan hingga meninggal dunia di Jalan Soekarno-Hatta pada Senin, 30 Oktober 2023 merupakan siswa SMK BLK yang duduk di kelas 12.

Riyanto menyebutkan jika GIZ merupakan pelajar kelas 12 jurusan Teknik Komputer Jaringan (TKJ). Saat ini, korban masih menjalani tugas Praktek Kerja Lapangan (PKL).

“Iya benar itu siswa kami, tapi meninggal bukan akibat tawuran tapi pengroyokan.” jelas Riyanto saat dihubungi radartv.disway.id, Selasa (31/10/2023)

Sebagai Kepala Sekolah Riyanto melihat bahwa siswanya meninggal bukan akibat tawuran antar sekolah melainkan pengroyokan.

“Kalau tawuran pasti seimbang jumlahnya, ini kan siswa kita dikeroyok lagi di jalan, jumlah pelaku lebih dari 20 orang motoran bonceng tiha, sementara siswa kami cuma tujuh orang,” ungkap Riyanto.

Dirinya mengatakan bila kasus tersebut sudah ditangani pihak kepolisian dan sudah dikehaui pelakuknya dari siswa sekolah lain.

“Ya sudah ditangani pihak kepolisian kasusnya, pelakunya juga sudah diketahui asal sekolahnya,” sebut Riyanto

Sementara itu Waka Kesiswaan SMK BLM Dwi Mardiani mengatakan kejadian itu diluar kendali sekolah karena berlangsung diluar lingkungan dan jam pembelajaran.

Meski demikian, pihaknya mengaku sering memberikan edukasi dan sosialisasi soal larangan melakukan tindakan melawan hukum.

Tak hanya pihak sekolah, Dwi mengatakan bahwa secara rutin pihak kepolisian melalui Polsek Sukarame melakukan kunjungan untuk memberikan edukasi soal larangan dan bahaya tawuran antar pelajar.

"Sering Kapolsek Sukarame Kompol Warsito kesini, bahkan ada dari Polda Unit Cyber Crime, melakukan edukasi kepada siswa agar tidak terlibat tawuran dan kejahatan lainnya," katanya.

Dwi berharap orang tua dan lingkungan di luar sekolah juga turut berperan dalam melakukan pengawasan, baik terhadap kegiatan anak juga HP yang kerap digunakan untuk bermain media sosial.

"Terlebih jangan izinkan anak keluar pada jam-jam yang tidak ada kegiatan sekolah, seperti sudah malam, dan kegiatan yang tidak ada tujuannya," katanya. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: