BANNER HEADER DISWAY HD

Suku Baduy: Masyarakat Adat yang Setia pada Tradisi dan Harmoni Alam

Suku Baduy: Masyarakat Adat yang Setia pada Tradisi dan Harmoni Alam

Ilustrasi--ISTIMEWA

RADARTVNEWS.COM – Di tengah perkembangan modern yang semakin pesat, Suku Baduy tetap menjadi contoh unik masyarakat adat yang konsisten memegang teguh tradisi dan menjaga keseimbangan dengan alam. Masyarakat yang mendiami wilayah Pegunungan Kendeng di Kabupaten Lebak, Banten, ini terbagi dalam dua kelompok: Baduy Dalam dan Baduy Luar, yang keduanya menunjukkan cara hidup khas namun berbeda dalam tingkat keterbukaan terhadap dunia luar.

Baduy Dalam dikenal dengan gaya hidup yang sangat tradisional dan tertutup. Mereka tidak memakai teknologi modern, mengenakan pakaian berwarna putih dan biru tua, serta taat pada aturan adat yang ketat yang diwariskan secara turun-temurun. Mereka berpegang pada prinsip hidup sederhana dan menjaga alam sekitar dengan sangat disiplin. Sebaliknya, komunitas Baduy Luar lebih terbuka, mulai menerima pengaruh luar, mengenakan pakaian hitam, dan menggunakan beberapa teknologi serta berinteraksi dengan masyarakat modern.

Kepercayaan Suku Baduy berakar dari legenda leluhur mereka, terutama tokoh Batara Cikal yang dipercaya sebagai pelindung dan penjaga alam dan kehidupan manusia. Sejarah lain menyebutkan bahwa mereka adalah keturunan kerajaan Pajajaran yang memilih hidup terpisah untuk melestarikan adat istiadat nenek moyang. Ini yang membuat Suku Baduy terlihat unik karena mereka mempertahankan filosofi hidup lama di tengah dunia modern.

Salah satu tradisi penting mereka adalah upacara Seba, di mana Suku Baduy Dalam menerima kunjungan resmi dari pemerintah dan tokoh masyarakat sebagai bentuk penghormatan dan jalinan hubungan baik. Mereka juga dikenal sebagai komunitas yang sangat menjaga kelestarian lingkungan, seperti tidak menggunakan kendaraan bermotor dan berjalan kaki sebagai transportasi utama.

Walaupun terbilang hidup sederhana dan jauh dari keramaian, Suku Baduy menghadapi tantangan signifikan dari arus modernisasi dan perubahan ekosistem hutan mereka. Namun, mereka berusaha keras mempertahankan tata nilai dan senantiasa hidup selaras dengan alam.

BACA JUGA:Sertipikat Tanah Ulayat: Penjaga Warisan Budaya Masyarakat Adat di Sumba Timur

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: