Jangan Melampiaskan Mood Buruk kepada Orang Lain, Dampaknya Bisa Berantai
gambar-Foto: Ist-
RADARTVNEWS.COM – Suasana hati yang berubah-ubah merupakan hal wajar dalam kehidupan sehari-hari. Tekanan pekerjaan, masalah pribadi, atau kondisi lingkungan seringkali memengaruhi emosi seseorang. Namun, para ahli kesehatan mental menilai bahwa melampiaskan mood buruk kepada orang lain bukanlah solusi, melainkan justru dapat menimbulkan dampak negatif yang lebih luas.
Beberapa kajian psikologi menyebutkan bahwa ekspresi emosi yang berlebihan, terutama dalam bentuk kemarahan atau sikap kasar, dapat memicu konflik baru. Hal tersebut berpotensi merusak hubungan sosial, baik di rumah tangga maupun di tempat kerja. Pelaku yang melampiaskan emosi umumnya juga akan merasakan rasa bersalah setelahnya, sehingga tekanan batin justru semakin bertambah.
Fenomena ini tercermin dalam survei Kementerian Kesehatan tahun 2024 yang menunjukkan hampir setengah responden pernah menjadi sasaran ledakan emosi dari rekan kerja atau anggota keluarga. Sekitar sepertiga dari jumlah itu mengaku pengalaman tersebut berdampak pada produktivitas serta menurunkan motivasi.
Upaya pengendalian mood dinilai penting untuk meminimalisasi dampak berantai. Beberapa langkah sederhana yang dianjurkan antara lain dengan mengambil jeda sebelum merespons, melakukan teknik relaksasi seperti pernapasan dalam, menulis perasaan dalam catatan pribadi, serta melakukan aktivitas fisik ringan. Cara-cara tersebut dianggap membantu menyalurkan emosi tanpa harus menyakiti orang lain.
Di era digital, perhatian juga diarahkan pada penggunaan media sosial. Unggahan yang dilatarbelakangi perasaan marah atau kesal dinilai dapat menimbulkan kesalahpahaman, bahkan konflik berkepanjangan. Karena itu, sebagian pakar komunikasi menyarankan agar ekspresi di ruang publik lebih dikendalikan, sementara perasaan yang terlalu emosional sebaiknya diolah secara pribadi.
BACA JUGA:Musik Dapat Mempengaruhi Mood, Begini Penjelasannya
Seiring meningkatnya kesadaran akan kesehatan mental, kebutuhan terhadap layanan konseling yang mudah diakses juga semakin ditekankan. Dukungan dari lingkungan sosial maupun lembaga terkait diyakini dapat memberikan ruang aman bagi individu untuk mengelola emosi.
Kesadaran untuk bertanggung jawab terhadap suasana hati sendiri dipandang sebagai kunci penting dalam membangun interaksi sosial yang sehat. Dengan pengendalian diri yang lebih baik, kualitas hubungan antarindividu dan kesehatan mental masyarakat secara keseluruhan dapat meningkat.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
