Cara Menjadi Pendengar yang Baik, Kunci Komunikasi Sehat
Ilustrasi--ISTIMEWA
RADARTVNEWS.COM - Dalam kehidupan sehari-hari, kemampuan mendengarkan sering kali lebih berharga daripada kemampuan berbicara. Menjadi pendengar yang baik bukan hanya soal diam saat orang lain berbicara, tetapi juga tentang memberikan ruang, perhatian, dan empati agar lawan bicara merasa benar-benar dipahami.
Psikolog komunikasi dari University of Minnesota, Ralph Nichols, dalam penelitiannya menyebut bahwa “pendengaran yang aktif dapat memperkuat hubungan, mengurangi konflik, serta meningkatkan rasa saling percaya” (dikutip dari Psychology Today). Lalu, bagaimana cara melatih diri menjadi pendengar yang baik?
1. Fokus pada Lawan Bicara
Hindari mengecek ponsel atau memikirkan hal lain saat orang lain berbicara. Kontak mata dan bahasa tubuh yang terbuka menunjukkan keseriusan kita mendengar.
2. Jangan Potong Pembicaraan
Biarkan lawan bicara menyelesaikan kalimatnya. Memotong pembicaraan dapat membuat mereka merasa diabaikan atau kurang dihargai.
3. Tunjukkan Empati
Menurut American Psychological Association (APA), empati adalah inti dari mendengarkan aktif. Respon sederhana seperti “Aku paham perasaanmu” bisa membuat lawan bicara merasa lebih lega.
4. Ajukan Pertanyaan Terbuka
Daripada langsung memberi nasihat, coba ajukan pertanyaan yang mendorong mereka bercerita lebih dalam, seperti “apa yang kamu lakukan setelah itu?” dan sejenisnya.
5. Hindari Menghakimi
Salah satu kesalahan umum adalah terlalu cepat memberi penilaian. Padahal, mendengar dengan netral justru membuat lawan bicara lebih nyaman untuk jujur.
6. Berikan Feedback yang Tepat
Feedback tidak harus berupa solusi. Terkadang, mengulangi inti cerita lawan bicara dengan kalimat kita sendiri sudah cukup untuk menunjukkan bahwa kita benar-benar mendengarkan.
BACA JUGA:Kenali Lima Ciri-Ciri Cowok Red Flag, Jangan Sampai Terjebak Hubungan Toxic!
Menjadi pendengar yang baik bukan hanya bermanfaat dalam hubungan personal, tetapi juga profesional. Dalam dunia kerja, kemampuan mendengarkan membantu membangun kolaborasi yang sehat. Dalam keluarga, mendengarkan dapat menjadi kunci untuk menghindari kesalahpahaman.
Seperti dikutip dari Harvard Business Review, “pendengar yang baik bukan sekadar pasif, tetapi aktif dalam menangkap makna dan emosi dari pembicaraan”. Dengan melatih keterampilan ini, kita bisa menjadi pribadi yang lebih bijak, sabar, dan mampu menjaga hubungan tetap harmonis.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
