Scroll, Like, Repeat: Apakah Gen Z Hidup atau Sekadar Online?
Ilustrasi-Foto : Pinterest-
RADARTVNEWS.COM - Bangun tidur, buka HP. Scroll TikTok, like beberapa postingan, lanjut buka Instagram, bales DM, buka Twitter, terus repeat. Hari belum mulai, tapi otak udah penuh sama timeline. Fenomena ini udah jadi hal biasa, terutama di kalangan Gen Z. Pertanyaannya, apakah Gen Z bener-bener hidup di dunia nyata, atau cuma numpang eksis di dunia digital?
Digital Sejak Lahir
Gen Z adalah generasi pertama yang bener-bener lahir dan tumbuh bareng teknologi. Dari kecil udah kenal YouTube, main game online, belajar lewat Google, dan sekarang nyari hiburan, informasi, bahkan teman semua lewat internet.
Gak heran kalau dunia digital jadi tempat paling nyaman buat mereka. Tapi nyaman belum tentu sehat, kan?
BACA JUGA:Overthinking Bikin Capek? Ini Trik Biar Otak Nggak Sibuk 24/7
FOMO, Konten, dan Kehidupan yang Terlihat "Sempurna"
Media sosial bisa bikin kita ngerasa harus selalu update. Kalau gak posting, takut dibilang gak eksis. Kalau gak ikutin tren, takut dibilang kudet. Akhirnya, banyak yang terjebak di rutinitas “scroll, like, repeat”, hanya untuk tetap merasa “nyambung” dengan dunia.
Masalahnya, media sosial sering cuma nampilin sisi bagus dari hidup orang lain. Jalan-jalan, outfit keren, pasangan romantis, pencapaian ini-itu. Gen Z pun kadang tanpa sadar ngebandingin hidupnya dengan semua itu. Padahal, yang ditampilin belum tentu realita.
Online 24/7, Tapi Ngerasa Sendiri
Ironisnya, makin sering online, kadang justru makin merasa sendiri. Chat banyak, notifikasi rame, tapi gak semua bisa jadi tempat cerita. Ada yang bilang, Gen Z adalah generasi yang paling terhubung secara digital, tapi juga paling kesepian secara emosional.
Ini bukan cuma masalah “main HP kebanyakan”, tapi lebih ke arah: apakah interaksi digital bisa menggantikan koneksi nyata?
Bukan Salah Teknologi, Tapi Cara Pakainya
Teknologi dan media sosial bukan musuh. Banyak hal positif yang bisa didapat: belajar skill baru, ketemu komunitas yang satu visi, bahkan bangun karier. Tapi kalau semua waktunya habis buat scroll tanpa arah, ya ujung-ujungnya capek juga.
Gen Z sebenarnya udah mulai sadar soal ini. Banyak yang mulai ngelakuin digital detox, atur screen time, atau cari kegiatan offline buat balance. Artinya, mereka gak cuma "online addict", tapi juga sedang belajar ngatur ulang hubungannya sama dunia digital.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
