Lima Jurnalis Palestina Tewas dalam Serangan Israel di Gaza!! Apakah Kebebasan Pers Sudah Diabaikan?
Pengangkatan Jenazah Jurnalis Korban Pembunuhan Israel-Foto : Tangkapan Layar-
Bandar Lampung, RADARTVNEWS.COM - Gaza, 11 Agustus 2025, Sebuah serangan udara Israel menghancurkan tenda tempat para jurnalis Al Jazeera berkumpul di luar Rumah Sakit al-Shifa, menewaskan lima orang yang tengah bertugas, sebuah pukulan memilukan terhadap kebebasan pers.
Lima jurnalis yang gugur dalam serangan tersebut adalah:
1. Anas al-Sharif (koresponden)
2. Mohammed Qareqa (teknisi)
3. Ibrahim Al-Zaher (kameramen)
4. Moamen Aliwa (kameramen)
5. Mohammed Nouvel (kameramen)
Pihak militer Israel menyatakan Anas al-Sharif merupakan pemimpin sel Hamas dan menggunakan identitas jurnalis sebagai kedok. Israel menyebut serangan itu berdasarkan sejumlah dokumen intelijen termasuk daftar gaji dan pelatihan sel pejuang.
Namun, Al Jazeera, organisasi kebebasan pers seperti Committee to Protect Journalists (CPJ), dan pelapor khusus PBB Irene Khan, menyatakan klaim Israel tidak memiliki bukti kredibel.
Mereka menegaskan bahwa serangan tersebut adalah pembunuhan terencana terhadap jurnalis dan menciderai prinsip perlindungan terhadap pekerja media di zona konflik.
Insiden ini terjadi di tengah sorotan tajam terhadap bahaya yang dihadapi jurnalis di Gaza. Konflik yang berlangsung sejak Oktober 2023 telah menewaskan lebih dari 180 jurnalis.
Serangan terhadap tenda di lokasi yang sangat dekat dengan rumah sakit ini menimbulkan kecaman luas dari berbagai pihak. Al Jazeera menyebut kejadian ini sebagai upaya untuk menutup suara kebenaran dari Gaza.
Sementara itu, CPJ dan organisasi lainnya menyatakan bahwa tak ada jaminan keamanan bagi pekerja media dalam konflik ini, sebuah ancaman serius terhadap kebebasan informasi dan keselamatan para peliput.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
