Lampung Gandeng Dua Perusahaan China untuk Luncurkan Satelit "Lampung 1"
--sumber foto: Adpim
SHANDONG, RADARTVNEWS.COM – Provinsi Lampung mencatat sejarah baru dalam pembangunan berbasis teknologi tinggi dengan menjalin kerja sama pemanfaatan satelit bersama dua perusahaan luar angkasa asal Tiongkok. Inisiatif ini diprakarsai oleh Gubernur Lampung, Rahmat Mirzani Djausal, yang menandatangani Letter of Intent (LoI) bersama STAR VISION Aerospace Ltd dan Oriental Maritime Space Port (Shandong) Development Group Co Ltd.
Kerja sama tersebut menandai dimulainya proyek Satelit Lampung 1, yang dirancang untuk mendukung berbagai sektor vital di provinsi ini, mulai dari pertanian, kelautan, penataan ruang, hingga mitigasi bencana. Menurut Gubernur Rahmat, langkah ini adalah tonggak transformasi Lampung menjadi provinsi berbasis teknologi tinggi yang modern dan adaptif.
“Dengan teknologi satelit hyperspectral, petani bisa mendapatkan informasi detail tentang kelembaban tanah, kandungan klorofil daun, hingga deteksi dini terhadap hama dan penyakit. Bahkan, jadwal tanam bisa diatur sesuai peta iklim mikro yang diperoleh dari data satelit,” ujarnya.
Tak hanya pertanian, sektor kelautan juga akan diuntungkan melalui pemantauan kualitas perairan dan pergerakan ikan secara lebih akurat. Selain itu, satelit ini juga diharapkan memperkuat sistem tanggap bencana seperti deteksi dini banjir, longsor, dan kebakaran hutan.
Di bidang penataan kota dan konservasi, teknologi satelit akan membantu pengawasan wilayah konservasi dan pemetaan zona rawan bencana. “Kita bisa membangun tata ruang berdasarkan data yang real-time, bukan asumsi. Perencanaan pembangunan bisa menjadi jauh lebih efisien dan akurat,” tambah Gubernur.
BACA JUGA: Kashmir: Sejarah Panjang, Konflik Berkepanjangan, dan Perebutan Tiga Negara
Sebagai bagian dari kerja sama, Pemprov Lampung juga berkomitmen meningkatkan kapasitas SDM lokal. Sebanyak 100 pemuda Lampung akan dikirim ke Tiongkok untuk mengikuti pelatihan tentang penginderaan jauh dan sistem komunikasi satelit. Tujuannya adalah agar pengoperasian dan analisis data dapat dilakukan oleh tenaga ahli dari Lampung sendiri dalam beberapa tahun ke depan.
Langkah ini juga akan diwujudkan dalam bentuk pembangunan stasiun bumi pertama di Lampung. Fasilitas ini akan menjadi pusat penerimaan, pengolahan, dan distribusi data satelit, yang turut melibatkan perguruan tinggi dan mitra industri sebagai bagian dari ekosistem riset luar angkasa nasional.
Penandatanganan kerja sama dilakukan di kantor pusat STAR VISION, Kota Haiyang, Shandong, yang sebelumnya telah dikoordinasikan dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Gubernur Lampung juga menyempatkan kunjungan ke kapal peluncur satelit maritim milik STAR VISION serta bertemu dengan Wali Kota Yantai, Jiang Cheng, guna membahas potensi kerja sama lanjutan, khususnya dalam bidang pelabuhan dan perencanaan wilayah.
Dengan penamaan Satelit "Lampung 1" sebagai simbol kemitraan, kerja sama ini memperkuat posisi Lampung sebagai provinsi yang siap berinovasi dan berkolaborasi di tingkat internasional demi kemajuan teknologi dan pembangunan berkelanjutan.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
