BANNER HEADER DISWAY HD

Debut Saham EMAS di Bursa, Langsung Sentuh Batas ARA

Debut Saham EMAS di Bursa, Langsung Sentuh Batas ARA

-ANTARA Foto-

RADARTVNEWS.COM – PT Merdeka Gold Resources Tbk (EMAS) resmi mencatatkan saham perdana (listing) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (23/9/2025). Anak usaha PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) ini melepas 1,62 miliar saham baru atau setara 10 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh dengan harga penawaran Rp2.880 per saham. Dari proses Initial Public Offering (IPO), perseroan berhasil menghimpun dana Rp4,66 triliun.

Pada sesi pembukaan, saham EMAS langsung melesat 25 persen atau naik 720 poin ke posisi Rp3.600 per saham. Lonjakan tersebut membuat harga menyentuh batas auto rejection atas (ARA). Hingga jeda sesi I, sebanyak 29 juta saham EMAS berpindah tangan dengan nilai transaksi Rp105 miliar melalui 8.544 kali transaksi, sementara antrean beli terbesar tercatat di level ARA Rp3.600 per saham.

Di luar pasar reguler, saham EMAS juga laris di pasar negosiasi. Berdasarkan data bursa, transaksi di pasar nego mencapai 2,45 miliar saham dengan nilai Rp7 triliun pada sesi I. Harga rata-rata transaksi tersebut tercatat Rp2.884 per saham. Catatan ini menempatkan EMAS sebagai saham dengan nilai transaksi tertinggi, bahkan melampaui PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI).

Minat investor pada IPO EMAS terbilang masif. Perseroan mencatat partisipasi sebanyak 406.231 pihak dengan jumlah pesanan mencapai 7,48 miliar saham, atau 4,62 kali lebih tinggi dibandingkan saham yang dilepas. Community and Retail Equity Analyst Lead PT Indo Premier Sekuritas, Angga Septianus, menyebut kelebihan permintaan IPO mencapai 148,5 kali.

BACA JUGA:Ada Rencana Kenaikkan Suku Bunga, Investor Tahan Pembelian Saham

Meski begitu, manajemen mengingatkan bahwa perseroan belum dapat menjanjikan pembagian dividen dalam waktu dekat. Sejak 2022, EMAS masih membukukan rugi bersih sehingga belum pernah menyalurkan dividen. Perusahaan juga menegaskan tidak ada kepastian mengenai distribusi dividen ke depan, karena masih ada potensi kewajiban pembiayaan baru yang bisa mempersempit ruang pembagian keuntungan.

Sebagian besar dana IPO akan digunakan untuk melunasi kewajiban kepada induk usaha, PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA), sebesar US$260 juta atau sekitar Rp4,26 triliun. Selain itu, masing-masing sebesar US$20 juta akan dialokasikan ke PT Pani Bersama Tambang dan PT Puncak Emas Tani Sejahtera untuk tambahan modal kerja serta mendukung operasional anak usaha.

Perseroan juga menyiapkan dana untuk pengembangan Proyek Emas Pani (Pani Gold Project) di Kabupaten Pohuwato, Provinsi Gorontalo. Proyek ini memiliki potensi sumber daya 7 juta ounces emas dan digadang-gadang menjadi salah satu tambang emas primer terbesar di Indonesia. Proyek berbiaya rendah dan berumur panjang ini ditargetkan mencapai produksi puncak hingga 500.000 ounces emas per tahun, dengan jadwal produksi perdana pada kuartal I-2026.

Presiden Direktur EMAS, Boyke P. Abidin, menyatakan bahwa pencatatan saham perdana ini bukan hanya tonggak sejarah dalam perjalanan perusahaan, tetapi juga wujud komitmen terhadap pertumbuhan jangka panjang. “Kami percaya, langkah ini akan mendukung pengembangan Pani Gold Project dan memberikan nilai tambah bagi seluruh pemangku kepentingan, termasuk masyarakat di wilayah operasional kami,” ucap Boyke dalam sambutannya di Jakarta, 23 September 2025.

BACA JUGA:Emas Antam Cetak Rekor Baru, Tembus Rp 2,122 Juta per Gram

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait