Harga sembako di Pasar Gintung, Bandar Lampung, stabil setelah sebelumnya sempat melonjak mendekati Lebaran Idul Adha. Stabilnya harga di pasar gintung berkat campur tangan Dinas Perdagangan Provinsi, yang langsung turun memantau harga di pasar bersama Wakil Kepala Pasar.
Salah satu Pegawai Dinas Perdagangan Provinsi yang sedang bertugas memantau harga di Pasar Gintung, Purwadi, menjelaskan, bahwa kegiatan ini dilakukan dalam rangka Pemantauan Harga Harian. Tujuannya yakni untuk mengetahui perkembangan harga yang ada dipasar serta mendeteksi dini harga sembako yang ada dipasaran atau sering disebut dengan Early Warning System.
Hasil dari kegiatan Pemantauan Harga Harian nantinya akan dilaporkan ke pusat sebagai bahan pertimbangan pengambilan keputusan pimpinan, laporan yang disampaikan yakni seluruh kejadian yang ada dipasar, baik dalam hal lonjakan harga maupun penurunan harga. Selain itu kegiatan ini dilakukan untuk mengetahui stok barang yang ada dipasar.
Mengenai harga sayuran dan sembako di Pasar Gintung, Juhairi, Wakil Kepala Pasar Gintung, menjelaskan bahwa pasca lebaran, harga relatif stabil. Hanya ada satu komoditas yang mengalami kenaikan, yakni telur ayam. Telur sebelumnya Rp21.500 Per Kilonya hari ini naik 500 Rupiah menjadi Rp 22.000. Sedangkan untuk semua jenis cabai, mengalami penurunan harga. Harga cabai merah keriting sebelumnya Rp 71.000 Per Kilonya, hari ini dijual seharga Rp 69.000 Per Kilonya. Cabai biasa dari Rp 68.000 perkilonya turun menjadi Rp76.000 Perkilo . Cabai Rawit Rp 82.000 menjadi Rp 79.000 Perkilo, dan Cabai Caplak dari Rp 82.000 menajdi Rp 80.000 Perkilonya.
Seperti yang diketahui, cabai sempat menyumbang deusfisit daerah sebesar 0,76 Persen, dikarenakan naiknya harga cabai akibat kemarau panjang yang terjadi. Jika keadaan tersebut tidak bisa berubah, maka pemerintah seharusnya mengeluarkan kebijakan mengenai pengendalian harga di pasar pasar tradisional yang ada. (Put)