RADARTVNEWS.COM – Di tengah perkembangan teknologi yang makin pesat, penggunaan ponsel sudah menjadi bagian penting dalam kehidupan sehari-hari. Namun, fenomena baru yang semakin banyak muncul kini menjadi perhatian serius para ahli kesehatan mental nomophobia, yaitu rasa cemas berlebihan ketika seseorang jauh dari ponselnya atau ketika ponselnya tidak bisa digunakan.
Nomophobia berasal dari istilah “no-mobile-phone phobia”. Meski terdengar sepele, kondisi ini makin sering ditemukan terutama pada generasi muda yang hampir seluruh aktivitasnya terhubung dengan gawai. Beberapa orang bahkan mengalami gejala fisik seperti gemetar, gelisah, sulit fokus, hingga peningkatan detak jantung ketika ponselnya kehabisan baterai atau tidak ada sinyal.
Para psikolog menyebut, salah satu pemicu utama nomophobia adalah otak yang sudah terbiasa menerima stimulus cepat dari notifikasi, pesan, dan media sosial. Ketika akses itu tiba-tiba hilang, otak merasa kehilangan “jalur aman” untuk mendapatkan informasi atau hiburan, sehingga muncul rasa panik. Banyak orang bahkan takut melewatkan informasi penting (FOMO), yang memperparah kecemasan.
BACA JUGA:Rahasia Warna Pakaian Mengubah Mood dan Penampilan Sehari-hari
Fenomena ini tampak dari kebiasaan sederhana bangun tidur langsung mengecek ponsel, merasa tidak tenang saat keluar rumah tanpa gawai, atau selalu membawa charger karena takut baterai habis. Tanpa disadari, kebiasaan ini membuat sebagian orang tergantung secara emosional pada ponsel.
Dari sisi kesehatan, nomophobia bisa berdampak buruk jika tidak disadari sejak awal. Kecemasan berlebihan dapat mengganggu kualitas tidur, menurunkan fokus belajar atau bekerja, dan memicu stres jangka panjang. Bahkan beberapa penelitian menunjukkan, penggunaan ponsel yang terlalu intens membuat seseorang sulit menikmati interaksi tatap muka.
BACA JUGA:Seni Mix and Match Pakaian untuk Gaya Sehari-hari yang Stylish Tanpa Ribet
Meski begitu, kondisi ini bisa dicegah dengan langkah sederhana: mulai memberikan batasan waktu bermain ponsel, mematikan notifikasi yang tidak penting, serta melatih diri untuk melakukan aktivitas “tanpa layar” seperti membaca buku atau berjalan pagi. Perlahan, otak akan belajar bahwa tidak apa-apa jika sesekali jauh dari ponsel.
Nomophobia bukan sekadar fenomena modern, tetapi sinyal bahwa kita perlu kembali menyeimbangkan penggunaan teknologi dengan kesehatan mental.