JAKARTA, RADARTVNEWS.COM – Ribuan buruh dari Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), Partai Buruh, dan Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) kembali turun ke jalan. Mereka menggelar aksi unjuk rasa di depan Gedung DPR/MPR, Senayan, Jakarta, Senin (22/9). Sejak pukul 10.00 WIB, massa sudah memadati kawasan tersebut dengan membawa spanduk, poster, dan bendera organisasi masing-masing.
Aksi yang diberi nama “Demo Buruh Kepung DPR” itu menyoroti isu kesejahteraan pekerja sekaligus mendesak pemerintah segera mengambil langkah nyata. Dalam pernyataannya, buruh menyampaikan tiga tuntutan utama, yakni:
- Tegakkan Supremasi sipil.
- Segera bentuk Rancangan Undang-Undang (RUU) Ketenagakerjaan.
- Hapus Outsourcing dan Tolak Upah Murah (HOSTUM).
Dalam orasi yang disampaikan secara bergantian dari atas mobil komando, pimpinan serikat menegaskan aksi ini murni digelar secara damai. Para peserta diminta tidak mudah terprovokasi dan menolak segala bentuk anarkisme. “Ini aksi damai, jangan mudah terprovokasi. Ingat selalu tuntutan kita, teman-teman,” kata salah satu orator yang disambut teriakan dukungan dari massa.
Isu upah murah menjadi fokus utama dalam demonstrasi kali ini. Buruh menilai praktik outsourcing yang semakin luas membuat pekerja tidak memiliki kepastian kerja. Sistem kerja fleksibel dianggap hanya menguntungkan perusahaan, sementara posisi buruh makin rentan dan terpinggirkan. Oleh karena itu, mereka mendesak DPR segera membahas RUU Ketenagakerjaan yang dinilai mampu memberikan perlindungan nyata bagi buruh.
Selain itu, buruh juga menekankan pentingnya pembaruan aturan sistem pengupahan yang adil. Menurut mereka, upah layak bukan hanya sekadar angka, melainkan wujud pengakuan atas kontribusi pekerja dalam pembangunan ekonomi nasional. Tuntutan ini dinilai relevan dengan kondisi buruh di berbagai sektor industri, mulai dari manufaktur hingga jasa.
Massa aksi terlihat membawa atribut serikat pekerja dari berbagai organisasi besar. Di antara yang hadir, terdapat Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia, Serikat Pekerja Nasional, hingga Brigade Serikat Pekerja Seluruh Indonesia. Buruh dari sejumlah daerah pun ikut datang ke Jakarta, mengenakan seragam khas serikatnya masing-masing untuk menunjukkan solidaritas.
Suasana aksi semakin ramai dengan hadirnya tiga mobil komando yang dilengkapi pengeras suara. Dari sana, orasi-orasi perjuangan disampaikan bergantian, sementara lagu-lagu perjuangan seperti “Buruh Tani” diputar untuk membangkitkan semangat massa. Bendera dan spanduk berwarna-warni tampak berkibar memenuhi depan Gedung DPR RI, menandai kuatnya aspirasi yang dibawa.
Untuk menjaga keamanan, aparat gabungan dari Polri, TNI, dan Pemprov DKI Jakarta dikerahkan ke lokasi. Total 5.367 personel diturunkan untuk mengantisipasi potensi gangguan serta mengurai kemacetan di sekitar Senayan. Kehadiran aparat membuat jalannya aksi relatif kondusif hingga siang hari.
Buruh berharap unjuk rasa ini tidak sekadar menjadi simbol, melainkan dapat mendorong parlemen dan pemerintah segera menindaklanjuti aspirasi mereka. Menurut para buruh, tuntutan terkait supremasi sipil, pembentukan RUU Ketenagakerjaan, serta penghapusan outsourcing dan upah murah harus diwujudkan demi kepastian kerja dan kesejahteraan pekerja Indonesia.
BACA JUGA:Ribuan Buruh Gelar Demo 28 Agustus, Partai Buruh dan KSPI Usung Enam Tuntutan HOSTUM